PART 31

515 73 4
                                    



HAPPY READING



Jihane diam sebentar kemudian berbalik menghadap nya "sebelum nya terimakasih, tapi loe ga usah repot ngajak gue ketemuan. Kan bisa aja loe langsung chat gue aja"

"Ga cuma itu"

"terus apa lagi" ucap jihane malas

"Duduk lagi aja dulu" Shani mencoba meraih tangan jihane namun jihane kembali menghempaskan nya

"Ga usah sentuh gue lagi" ucap jihane penuh penekanan

"Ok sorry"

"Loe mau ngomong apa lagi"

"Sebelumnya gue minta maaf sama loe dan juga aghni. Gue tau tindakan gue selama ini bikin kalian ga tenang dan...gue sempet bikin kamu menderita karena Aghni ga ada di samping loe waktu itu"

"Bukan cuma gue, disini yang lebih menderita karena ulah loe dan adik dari umji, aghni banyak mengalami penderitaan sampai dia hampir mati gara-gara kalian semua termasuk juga Umji, Tapi gue maafin kalian semua tapi bukan berarti gue akan percaya lagi sama kalian"

"Ji, gue beneran minta maaf, gue nyesel ngelakuin itu semua. Gue mau berubah, gue akan jadi orang yang lebih baik lagi. Gue akan jaga jarak sama loe dan juga aghni tapi gue mohon maafin gue dan kasih gue kesempatan untuk bikin loe percaya lagi sama gue"

"Udah gue bilang gue udah maafin loe, tapi maaf gue ga bisa percaya sama loe lagi"

"Gue mohon kasih gue kesempatan buat menebus kesalahan gue di masa lalu" Shani kembali meraih tangan jihane

"Udah gue bilang jangan sentuh gue" bentak Jihane.  " dengan loe masih sentuh gue aja gue makin ga percaya sama loe, bisa aja loe pura-pura berusaha baik sama gue supaya loe bisa memanfaatkan itu semua kan" jihane berdiri

"Ji, percaya sama gue, gue beneran akan berubah dan menebus semua kesalahan gue"

"Kesalahan loe aja udah fatal buat gue, untung gue masih mau maafin loe dan aghni ga jadi bikin loe di penjara"

"Ji" Shani menggenggam erat pergelangan tangan jihane

"Awwsshhh, sakit! Lepasin tangan gue"

"Gue ga akan lepasin loe sebelum loe kasih kesempatan gue buat loe percaya lagi sama gue"

"Heh!! Bisa lepasin tangan istri gue ga" ucap Aghni yang menghampiri mereka berdua. Dari jauh aghni masih diam di awal, namun setelah melihat Shani yang memegang tangan jihane dengan kasar, dia tidak bisa tinggal diam.

"Gue cuma butuh jihane kasih gue kesempatan aja ni" Shani melepaskan tangan jihane, disana terlihat ada bekas merah di pergelangan tangan jihane.

Aghni menggandeng tangan jihane agar jihane lebih tenang "tapi bisa kan ga usah kasar sama orang. Kalau dia nya ga mau ngasih loe kesempatan ya jangan di paksa"

"Gue ga maksa, gue cum__"

"Dengan loe kasar sama Jihane barusan, itu udah jelas loe maksa dia. Loe itu punya otak ga sih, dia lagi hamil dan loe berbuat kasar sama dia. Kalau terjadi apa-apa sama istri gue, loe ga akan bisa hidup"
"Ayo sayang kita pulang" ucap Aghni kepada Jihane

Mereka berdua meninggalkan Shani yang terlihat menahan emosi. Karena tak mau berlama-lama di luar seperti ini, aghni kembali membawa jihane pulang kerumah.

"Tangan kamu sakit sayang" tanya aghni

"Sedikit"

"Coba aku liat" aghni melihat pergelangan tangan jihane yang memerah namun masih bisa fokus menatap jalan.
"Nanti kita obatin di rumah ya" aghni mengusap bekas merah di tangan jihane

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang