PART 35

550 90 11
                                    


HAPPY READING

"Kak, saya sangat mencintai kamu, saya ga bisa jauh dari kamu lagi. Saya sudah menunggu kamu lama, tapi setelah kamu kembali, kamu malah membawa seorang wanita yang sekarang sudah menjadi istri kamu"

"Saya tau, tapi tolong jangan seperti ini. Saya juga salah disini saya minta maaf, tapi saya manusia yang bisa khilaf dan salah. Tapi tolong jangan tambah beban saya lagi, sudah banyak beban yang sudah saya tanggung selama ini"

"Sa__" ucapan sunyi terpotong ketika ada seseorang yang memotong ucapannya

"Cukupp!!"

"Sayang" ucap Aghni pelan "sayang, akk..aku bisa jelasin ini sama kam__"

Plaakkkk

"Aku bilang cukup!" Ucap jihane penuh penekanan "aku ga tau harus bersikap apa sama setelah tau semua ini" jihane meneteskan air matanya yang tak bisa di bendung lagi "aku sudah curiga dari kita di penginapan kemarin, aku mencoba untuk menepis semuanya, tapi kecurigaan aku benar. Kamu menutupi semua ini dari aku dari beberapa bulan yang lalu"

"Sayang..."

"Kalau kamu sudah tidur dengan nya, untuk apa kamu memintaku untuk hamil, kenapa bukan cewek ini" jihane mulai emosi dan semakin menangis "tapi aku harus apa sekarang, aku sedang hamil sekarang, aku ga tau harus apa ketika mendengar semua ini. Dulu kamu marah sama aku saat aku Shani berciuman dan sekarang kamu apa?! Kamu malah lebih buruk dari apa yang aku lakukan"

"Sayang, aku benar-benar minta maaf, aku tau aku salah"

"Setelah sekian lama kejadian itu kamu baru minta maaf?!, Otak kamu dimana?!!" Jihane menunjuk kepala aghni "aku mau kita balik ke Jakarta sekarang, kita selesaikan masalah tanpa ada cewek ini" ucap jihane dingin lalu pergi meninggalkan rumah itu masuk ke dalam mobil aghni.

"Kakk..."

"Tolong, jangan ganggu saya lagi" ucap Aghni kemudian menyusul jihane masuk ke dalam mobil.

"Tap__"

"Sunyi sudah, disini kamu juga salah. Kamu yang berulah lebih dulu, jadi kamu ga usah mengganggu nona aghni dan nona jihane lagi, sudah cukup semua yang kamu lakukan. Lupakan nona aghni, itu yang terbaik untuk kamu"

"Pakk, ga bisa gitu, sunyi ga akan bisa lupain kak aghni"

"Sekarang kamu ikut bapak" pak Tono menarik tangan sunyi

"Mau kemana pak, sunyi mau menyusul kak aghni" sunyi memberontak

"Kamu ikut bapak pulang, kita bereskan baju-baju kita"

Sunyi mengernyitkan dahi "untuk apa" langkah mereka terhenti

"Kita tinggalkan Bali, bapak akan bawa kamu pergi jauh"

"Pak, sunyi ga mau"

"Baik, kalau kamu ga mau, jangan pernah anggap bapak dan ibu kamu ada, anggap saja kami sudah mati"

"Pakk, kenapa bapak ngomong kayak gitu, sunyi ga suka"

"Yasudah, kalau kamu ga suka ikut bapak sekarang, tinggalkan Bali dan lupakan nona aghni"

"Pakk..." Sunyi mulai menangis

"Mau ikut atau ngga"

Sunyi berpikir sejenak "baiklah, sunyi akan ikut dengan bapak, tapi belum tentu sunyi bisa melupakan kak aghni"

"Terserah kamu, yang penting kamu ikut bapak sekarang"

*

Di sepanjang perjalanan ke villa, jihane diam sambil menangis tak mau berbicara. Perasaan jihane sudah campur aduk, dia tidak tau harus memberikan keputusan seperti apa nantinya. Jihane bingung, apalagi dia sedang hamil sekarang ini.

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang