HAPPY READING
"Loe itu ngerti bahasa manusia ga sih. Jangan sampai kejadian waktu itu terulang lagi, gue ga akan biarin loe hidup setelah ini" ucap Aghni
"Ok gue akan pergi, tapi tolong bilang sama Jihane gue mu ketemu dia sekali lagi sebelum gue__"
"Eh, loe kenapa" kaget aghni
"Ga, gapapa ini udah biasa kok"
"Loe mimisan Shan"
"Ini udah biasa, gue kalau lagi capek emang gini"
"Ga, gue anter loe ke rumah sakit yah"
"Ga usah, gue langsung balik pulang aja dan tolong sampein sama Jihane gue mau ketemu dia sekali lagi aja gue mohon" Shani berbalik kemudian melangkah keluar, namun tiba-taba tubuhnya lemas dan luruh ke lantai
"Shan!" Aghni langsung menghampiri Shani. Karena khawatir dengan keadaan Shani, aghni langsung membawa nya ke rumah sakit tanpa berpamitan kepada Jihane.
Walaupun Shani pernah berbuat jahat, namun aghni tetap punya rasa kemanusiaan dan Tidak mungkin juga dia meninggalkan Shani yang seperti ini.
Sampai dirumah sakit aghni cepat memanggil suster. Perlahan aghni membantu Shani untuk berbaring di brankar.
"Shani" gumam salah satu dokter ketika melihat Shani yang terbaring di brankar. Kemudian segera dia melakukan pemeriksaan terhadap Shani
Aghni menunggu di depan ruangan Shani di tangani, dia sangat khawatir. Pikiran nya mulai kemana-mana, sampai akhirnya dia ingat dengan perkataan Shani kepada nya tadi bahwa Shani ingin bertemu dengan jihane.
Di pikiran aghni adalah Shani sedang sakit namun dia tak ingin orang lain tau akan hal itu. Akhir nya dokter yang memeriksa shani pun keluar.
"Permisi"
"Iya, gimana kondisi teman saya dok"
"Kondisi nya sekarang sudah lebih baik, tapi dia harus banyak istirahat. Karena, kalau terlalu lelah kondisinya akan semakin memburuk"
"Maksud dokter apa, apa yang terjadi dengan teman saya"
"Apakah dia tidak memberi tau anda kalau dia memiliki penyakit leukimia, dan kondisi nya akan melemah jika dia terus merasa lelah. Saya sudah beberapa kali mengatakan nya sama dia kalau jangan terlalu lelah, tapi dia selalu tidak mendengarkannya"
"Leukimia?!, Su..sudah berapa lama dia sakit"
"Satu bulan yang lalu dia di diagnosis memiliki penyakit leukimia"
"Apa saya boleh masuk ke dalam"
"Silahkan"
"Terimakasih" aghni masuk ke dalam ruangan itu, dan terlihat Shani sudah sadar
"Hai, gimana sekarang keadaan loe"
"Mendingan" Shani tersenyum kecil "loe pasti udah tau penyakit gue sekarang kan"
"Kenapa loe ga bilang sama gue kalau loe sakit"
"Untuk apa, loe juga ga akan perduli juga kan"
"Walaupun loe pernah jahat sama gue bukan berarti gue juga balas kejahatan loe juga kan, kecuali kalau loe ganggu Jihane"
"Soal itu, loe ga usah khawatir, gue ga akan ganggu dia lagi. Gue cuma mau ketemu dia sekali aja buat gue kenang ketika gue pergi nanti. Setidaknya ada rasa bahagia yang gue bawa nanti saat gue pergi"
"Loe jangan gitu, gue tau loe pasti bisa sembuh dengan cuci darah"
"Ga akan ni. Cuci darah aja itu cuma buat mengurangi bukan menyembuhkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.