PART 49

492 82 3
                                    



HAPPY READING


Semua telah selesai makan malam, Reza berpamitan untuk pulang karena ada yang harus dia kerjakan.

"Daddy pamit pulang dulu"

"Ga nunggu mamah sama papah dulu dad" ucap Aghni

"Iya pah, ga nunggu mereka dulu" lanjut jihane

"Salam aja buat mereka, soalnya masih banyak kerjaan numpuk, jadi harus segera di kerjakan"

"Makasih pah udah mau nemenin Irza"

"Sama-sama. Yaudah papah pulang dulu, ni kamu jangan berbuat aneh-aneh dan jangan selalu bikin jihane kesal. Kasian dia udah ngurusin kamu sama anak kamu"

"Iya dad"

"Dan untuk Jihane, kalau Aghni bikin ulah dan bikin kamu kesal langsung bilang sama papah biar papah yang kasih pelajaran"

"Iya pah"

"Mungkin papah ga akan bisa nemenin Irza beberapa bulan karena harus berangkat ke London ngurus perusahaan yang disana"

"Kok gitu dad"

"Emangnya kamu mau ngurus yang di London"

"Ya ngga lah, aghni mau bareng sama anak aghni disini. Pergi ke luar kota aja berat ninggalin nya apalagi ke luar negeri"

"Yaudah Daddy pamit dulu"

"Hati-hati pah, dad" Ucap jihane dan aghni berbarengan

"Iya"

Setelah selesai mengantar Reza ke depan, aghni dan Jihane kembali ke kamarnya. Irza sudah tidur, aghni duduk bersandar di sebelah kanan dan Jihane duduk bersandar di sebelah kiri Irza.

Mereka berdua memandangi sang anak yang sedang tidur. Setelah melihat Irza, aghni seperti tak bisa meninggalkan Irza ke luar kota.

"Apa aku batalin aja ke luar kota nya" ucap Aghni

"Kok di batalin, jangan dong, itu kan udah kerjaan kamu jadi kamu harus bertanggung jawab sama pekerjaan kamu"

"Tapi aku kayak ga tega buat ninggalin Irza"

Jihane meraih tangan Aghni dan meletakkannya di atas perut Irza.

"Jangan karena Irza ingin ulang tahun kamu batalin kerjaan kamu. Aku akan marah kalau kamu batalin kerjaan kamu"

"Kenapa sih, sekarang kamu dikit-dikit marah terus"

"Ya habis nya kamu tuh ga bisa bedain mana yang urusan kerjaan sama yang ngga"

"Kan buat anak sayang"

"Aku ngerti, tapi kalau kamu batalin akan banyak orang yang merasa rugi nantinya. Tanggung jawab semua ada di tangan kamu dan yang kerja sama kamu itu ga cuma satu dua orang aja tapi banyak"

"Iya"

"Kamu tuh kenapa sih kalau di kasih tau iya iya terus jawab nya"

"Ya terus aku harus jawab apa selain iya"

"Ya apa kek gitu"

"Nanti kalau aku jawab panjang dibilang banyak alasan, nanti di bilang ngeles terus. Kan jadi serba salah aku nya"

"Emang kamu salah"

"Tuh kan, salah lagi" ucap Aghni pelan

"Maaf kalau aku selalu cerewet dan marah-marah sama kamu" ucap jihane

"Gapapa kok, kamu kan tau aku itu suka sama cewek yang cerewet. Jadi kalau di cerewetin sama kamu itu kayak ada sensasi gimana gitu"

"Apa sih sensasi sensasi" jihane tersenyum malu

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang