HAPPY READING
Minggu kedua, jihane dan aghni kembali ke rumah sakit untuk cek up kedua kali nya untuk melihat apakah hasil nya positif atau tidak.
Deg-degan pasti, karena Minggu kemarin masih belum ada hasil dan ini juga untuk pertama kalinya bagi mereka.
Malah, yang paling deg-degan kali ini adalah aghni. Harus nya dia yang menenangkan jihane malah dia yang deg-degan sendiri akan hasil nya nanti.
Dengan wajah yang sedikit tegang, aghni menunggu jihane di periksa. Tangan nya sedikit berkeringat padahal ruangan nya ber AC.
Setelah jihane sudah di periksa, aghni yang tegang berusaha tersenyum dan terlihat tenang di depan jihane.
Aghni tidak bisa menyembunyikan nya dari Jihane, tentu saja jihane yang melihat Aghni yang seperti itu sudah tau kalau perasaan Aghni sedikit tidak tenang.
Jihane duduk kembali di samping aghni, mendengarkan hasil pemeriksaan tadi. Karena jihane tau perasaan Aghni, jihane mencoba menggenggam tangan Aghni dan aghni membalas genggaman jihane.
Setelah mendengar penjelasan dari sang dokter, aghni tiba-tiba saja meneteskan air matanya begitupun dengan jihane.
Mereka saling tatapan dan memberi senyum satu sama lain. Yang di nanti-nanti sudah mulai tumbuh di dalam perut jihane. Ya, kandungan nya ternyata sudah berumur 1 Minggu. Awal nya mereka tidak percaya karena Minggu lalu masih belum terlihat apapun, mungkin Tuhan menjawab doa mereka berdua.
Mulai sekarang, aghni harus extra menjaga jihane dan janin yang ada di dalam kandungan jihane.
Betapa bahagia nya mereka, yang akan membawakan kabar bahagia kepada keluarga dan teman mereka nanti.
*
Sampai di hotel, aghni mulai menunjukan perhatian lebih kepada Jihane. Sekarang Aghni memiliki dua tanggung jawab, menjaga jihane dan calon anak mereka.
"Kamu duduk dulu, pasti kamu capek kan. Kamu haus ga mau aku ambilkan minum"
"Ngga"
"atau kamu lapar biar ak__"
"Sayang, aku ga lapar ataupun haus"
"Yaudah, sekarang kamu mau apa bilang aja sama aku"
"Sini" jihane menepuk pahanya
Aghni merangkak ke atas kasur kemudian meletakkan kepala nya di atas paha jihane.
"Aku ga mau apa-apa, cukup kamu disini temani aku aja"
"Kamu ga lapar atau haus gitu"
"Ngga, nanti kalau haus aku bisa ambil sendiri"
"Jangan dong, nanti kamu nya capek"
"Kamu berlebihan sayang, toh air nya kan ada di meja sana, itu kan Deket" jihane memainkan rambut aghni
"Tapi tetep aja"
"Jangan manyun gitu"
"Kenapa" aghni mengerutkan kening nya
Jihane tersenyum menatap aghni, perlahan wajah mereka semakin mendekat. Bibir mereka pun bertemu, mereka saling melumat lembut memberikan rasa cinta dan kasih sayang.
Lama mereka berciuman sampai akhir nya jihane melepaskan ciuman nya.
"Perhatian boleh, tapi jangan semua dilarang, aku harus punya aktifitas juga biar ga kaku nantinya. Ini baru umur satu Minggu sayang" ucap jihane lembut mengusap rambut Aghni beberapa kali
"Tapi kalau mau lakukan apapun yang membuat kamu kecapean bilang sama aku"
"Iya, aku tau"
"Dan makanan kamu harus di jaga, jangan makan makanan sembarangan"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.