HAPPY READING
Hari ini adalah hari kepulangan mereka ke Indonesia, tak perlu banyak yang perlu mereka siapkan untuk pulang, mungkin hanya sedikit oleh-oleh untuk teman dan keluarga mereka saja.
Karena semua sudah siap, mereka pun langsung pergi ke bandara. Kali ini mereka memakai pesawat dari Reza, awal nya aghni tidak mau karena takut merepotkan namun karena Reza memaksa maka aghni mau tidak mau harus menerimanya. Kalau gue jadi Aghni mahh....hayyuukkk😅 ga pake nolak mumpung gratis ya kannn.
Dua bodyguard dari Reza telah menunggu kedatangan Aghni dan Jihane di bandara, saat aghni melihat ada dua bodyguard itu Aghni malah menghela nafas kasar dan memutar bola matanya malas. Maksud aghni adalah, kenapa harus ada bodyguard segala, dan itu tidak perlu menurut aghni.
Kesal pasti. Aghni memberikan beberapa koper kepada dua bodyguard nya kemudian dengan langkah yang terburu aghni berjalan melewati dua bodyguard tersebut. Aghni berjalan sambil mengomel sendiri, jihane yang melihatnya hanya bisa tersenyum heran kepada sikap Aghni.
"Jangan terlalu cepat jalan nya, aku ga bisa ngimbangin soalnya" ucap jihane yang menggandeng lengan Aghni
Aghni berhenti "Hufftt, maaf sayang. Gara-gara kesal sama dua orang itu aku jadi lupa sama kamu, sekali lagi aku minta maaf ya sayang" aghni mengusap tangan jihane yang masih melingkar di lengan nya kemudian mengelus perut jihane "sorry my baby"
"Udah jangan kesel lagi, mereka hanya bertugas. Itu kan bukan kemauan mereka sayang, mereka diperintah sama Daddy kamu"
"Iya"
*
Mereka sudah duduk di kursi pesawat, namun terlihat wajah Jihane yang gelisah. Dia menatap keluar jendela, jantungnya lumayan berdetak kencang, entah apa yang membuat nya gelisah sekarang ini. Aghni yang melihat nya langsung menggenggam tangan jihane.
"Kamu kenapa"
Jihane menoleh ke arah aghni kemudian tersenyum namun di paksakan "gapapa"
"Aku tau kamu sayang. Kamu kenapa, apa yang sedang kamu pikirkan"
Jihane sedikit menunduk "soal berita tadi malam"
Aghni mengernyit "berita apa"
"Berita pesawat jatuh"
"Astagaaa, jadi kamu kelihatan gelisah karena berita itu" jihane mengangguk
"Hei, lihat aku" aghni memegang ujung dagu jihane untuk menghadap nya "jangan terlalu dipikirkan, kita berdoa saja agar kita sampai dengan selamat" aghni mengelus pipi Jihane
Entah kenapa, setelah mendengar berita itu jihane menjadi takut untuk naik pesawat. Atau mungkin itu hanya bawaan bayi saja yang membuat nya takut untuk naik pesawat dan bisa jadi jihane trauma setelah melihat berita itu. Banyak juga yang terjadi dengan orang lain sebenar nya, seperti setelah seseorang yang tidak pernah takut dengan ular lalu melihat orang digigit ular dia langsung trauma dan takut dengan ular.
Aghni tak melepaskan genggaman tangan nya, dia ingin jihane duduk dengan tenang dan sedikit bercerita tentang masa lalu mereka yang bahagia. Tentu yang bahagia saja, yang buruk berusaha dihilangkan dari memori mereka.
Merasa lebih tenang, jihane menyenderkan kepalanya di bahu aghni kemudian tertidur. Aghni merasa lega karena jihane sudah bisa tidur dengan tenang. Karena juga mengantuk, aghni pun ikut tertidur menyusul jihane.
**
Syukur mereka sampai dengan selamat, kekhawatiran jihane sudah hilang. Perlahan aghni membantu jihane untuk turun dari pesawat, kemudian disusul dua bodyguardnya yang membawakan koper mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.