HAPPY READINGSetelah menghabiskan hidangannya, aghni mengumbar senyum kepada jihane, menatapnya lekat. Genggaman tangan Aghni membuat jihane merasa deg-degan, entah apa yang membuatnya deg-degan padahal itu hanya sebuah sentuhan dan menurutnya ini sudah biasa.
"Ada yang harus aku tunjukin sama kamu"
Jihane mengerutkan keningnya "ada lagi" tanya jihane yang di angguki oleh aghni
"Tempatnya ga jauh dari sini" ucap Aghni
"kita disini cuman bentar, ini bagus loe. Sayang kalau ga di nikmatin"
"Yang ini akan lebih dari bagus, kamu pasti suka"
"Jangan aneh-aneh sayang" jihane terlihat agak khawatir
"Tenang, kamu pasti akan senang nanti"
"Jangan yang berlebihan sayang"
"Kalau untuk menebus semua kesalahanku dulu, ini semua belum cukup sayang"
Jihane tersenyum simpul "sudah aku bilang lupakan yang dulu, fokus sama masa depan kita. Cukup bahagiakan aku dan keluarga kita" jihane berjalan ke arah aghni, dan duduk di pangkuannya.
"Izinkan aku membahagiakan kamu dengan caraku" aghni sedikit mendongak menatap jihane
"Lakukan apa yang mau kamu lakukan" jihane mengusap pipi Aghni
"Kita berangkat sekarang"
"Yuk" jihane berdiri diikuti oleh Aghni
Aghni kembali menggandeng tangan jihane, melangkahkan kakinya keluar dari tempat itu. Jarak dari tempat sebelumnya ke tempat yang sekarang Aghni tuju tidaklah jauh, lima 10 menit mereka sudah sampai.
PANTAI, itulah yang di maksud aghni sekarang ini. bukan hanya memberikan sebuah pemandangan saja, tapi aghni masih memiliki satu lagi yang akan dia berikan kepada Jihane.
"Kamu suka pantai, dan aku ajak kesini karena kamu pasti sudah lama tidak ke pantai kan"
"Darimana kamu tau" tanya jihane mengerutkan keningnya
"Dulu kamu pernah bilang, kamu akan pergi ke pantai kalau bersama dengan aku dan selama lebih dari 3 tahun aku yakin kamu ga pergi ke pantai lagi, sekalipun sahabat kamu ngajak kamu"
"Masih ingat" ucap jihane menunduk
"Aku ga pernah melupakan apapun tentang kamu"
"Sayang, lihat aku" aghni meraih dagu jihane agar mendongak menghadapnya
"Maaf membuat kamu menunggu dan mencari selama tiga tahun itu" ucap Aghni mengusap pipi Jihane lembut
"Buat aku bahagia dengan caramu, buat aku semakin mencintaimu dan jangan pernah pergi lagi dariku apapun yang terjadi"
"Tentu. aku ga perlu membuat janji sama kamu, aku akan membuktikannya kalau aku bisa membahagiakan kamu dan ga akan ninggalin kamu lagi"
Aghni mempertipis jarak di antar mereka, kemudian mengecup bibir jihane sebentar tak lama aghni melumat bibir jihane lembut dan Jihane menyambut ciuman aghni. Mereka tak memikirkan sekitar, yang mereka rasakan hanya kebahagiaan mereka saja.
"Ikut aku" ajak Aghni setelah aghni melepas ciumannya
"Kemana"
"Ikut aja, aku punya satu lagi buat kamu"
"Sayang, ini aja udah cukup, aku udah lebih dari bahagia" ucap jihane sambil berjalan mengikuti tarikan tangan Aghni
"Sudah aku bilang, ini belum cukup sayang. Udah ya, nurut aja" ucap Aghni menghadap jihane sambil berjalan
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.