PART 37

536 88 19
                                    

HAPPY READING

6 tahun sudah berlalu, selama itu juga aghni tak pernah bertemu langsung dengan anak nya. Dia hanya bisa melihat foto dan video keseharian anaknya yang dikirim oleh doni sang mantan mertua atau hanya bisa melihat nya dari jauh.

Walaupun dia tak ada saat jihane melahirkan, tetapi dia bahagia ketika ibu dan anak selamat. Jihane diharuskan untuk operasi karena sang bayi terminum air ketuban nya, dan untungnya segera di tangani dan bayi nya pun selamat.

Aghni bahagia walaupun sang anak jauh dari nya. Melihat nya sehat dan bertumbuh baik aghni sudah bersyukur. Entah kapan dia akan bertemu dengan anak itu, ingin rasanya dia mencium dan memeluk sang anak yang kini sudah berumur enam tahun.

"Kamu semakin tampan nak" aghni mengusap foto sang anak yang ada di ponselnya. "Mami ingin ketemu sama kamu, tapi mami takut bunda akan semakin menjauhkan kamu sama mami" aghni meneteskan air matanya "aku juga merindukan kamu jihane" aghni beralih melihat foto Jihane yang sedang menggendong anak nya. " apakah kamu masih begitu membenci aku, apa aku ga punya kesempatan untuk menemui anakku"

"Sayang"

"Iya dad" aghni langsung menghapus air mata nya

"Kamu ga mau Daddy bantu, Daddy ga bisa liat kamu kayak gini, Daddy tau kamu sedih dan Daddy tau kamu sangat ingin bertemu dengan mereka. Tapi kenapa Ketika Daddy jenguk mereka kamu malah ga pernah mau ikut"

"Ngga dad, aku ga mau nanti jihane semakin membenci aghni dan semakin menjauhkan aku sama anak aku"

"Kamu ga capek gini terus, kamu selalu melihat nya dari jauh tanpa menyentuh nya"

"Cukup melihat mereka bahagia, aghni juga bahagia kok dad"

"Daddy tau kamu tampak bahagia di luar tapi di dalam kamu sangat sedih dan pasti kamu sangat merindukan nya kan"

"Aghni ga bisa berbuat apapun dad"

"Sudah Daddy bilang, Daddy bisa bantu kamu. Daddy akan buat rencana untuk kamu bisa bertemu dengan mereka"

"Tapi dad__"

"Sudah cukup kamu menolak semua bantuan Daddy, dan sekarang kamu harus nurut apa kata Daddy"

"Dad.."

"Kamu ikuti apa yang Daddy katakan , jangan ngebantah. Sudah cukup Daddy melihat kamu seperti ini"

**

Di sebuah taman, di waktu libur

Tampak mereka bahagia menikmati kebersamaan, bercanda tawa dan bermain.

"Bunda kejar yah, awas kalau ketangkap" jihane berlari mengejar sang putra

"Ayo kalau bisa tangkap Irza" sang anak berlari sangat kencang, tiba-tiba

BRUKKK

"Argghh" ringis irza yang hampir terjatuh karena menabrak seseorang yang tengah berjalan

"Sayang, hati-hati dong" jihane menghampiri sang anak "kamu gapapa kan sayang. Maaf, anak saya ga hati-hati jalan nya"

"Gapapa" ucap orang yang memakai topi sambil menunduk, namun jihane terdiam mematung sebentar. Rasa nya dia sangat mengenali suara itu, ya dia masih hafal dengan suara itu.

"Tante, maaf yah aku ga hati-hati" ucap Irza

"Gapapa sayang, anak seumuran kamu memang sedang aktif-aktif nya, jadi ga usah minta minta maaf" ucap nya

"Tante, Tante mau ga main sama Irza" orang itu diam

"Lain kali aja yah. Oh ya, mami....maksud nya Tante boleh peluk kamu ga, bentar aja kok"

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang