Gila ...
Seribu kata gila dan tidak percaya jelas tercetak diekspresi ku yang melongo . Bagaimana tidak Gia ... Iya si perempuan gila yang selama ini meneror habis habisan kewarasan ku malah muncul begitu saja dihadapanku. Tadi nya aku sempat melongo tidak percaya dengan penglihatan ku. Dia berdiri dengan ekspresi datarnya menatapku seperti tidak melihat apa apa . Tapi yang lebih mengejutkan Reina dan kakak nya malah terlihat marah. Jelas aku yang tidak tahu menahu ini bak kambing congek diperlakukan tak kasat mata pula.
"Alu .. sadar lah ".
Frans si pria berotot sepupu Reina itu terlihat sangat panik . Saat ini kami berada dalam satu mobil membawa Gia yang tiba tiba pingsan ditempat setelah melakukan aksi MMA barusan.
Aku juga baru kali ini melihat ketangguhan seorang Gia.. ehh tunggu kenapa mereka memanggil nya Alu.. ? Bukannya Alu itu .. ???? .
Ku simpan semua pertanyaan . Saat ini Frans terlalu panik untuk merespon pertanyaanku jadi tidak mungkin ku cecar dengan pertanyaan.
Perawat dan dokter terlihat sibuk menangani Gia di UGD.
Kami hanya menatap resah setiap tindakan pemeriksaan yang dilakukan sang dokter. Lalu tidak berapa lama dokter itu mendekati kami dengan wajah masam.
"Diantara kalian siapa wali pasien ..?".
"Saya dok".
Frans segera menjawab .
"...saya saudara sepupu nya .Bagaimana kondisi nya dok ?".
"Sebelumnya saya perlu menanyakan riwayat kesehatan pasien . Apakah pasien pernah menjalani operasi besar ...?".
"Benar dok ".
"Operasi apa saja ..?".
"Dia pernah mendonorkan ginjal, hati, sumsum tulang belakang, dan... Beberapa operasi bagian tubuhnya yang lain. Tapi semuanya adalah operasi pendonoran".
Wajah dokter itu seketika berubah .
"Maksud anda gadis ini...".
" Benar dok ".
Frans berusaha tersenyum walaupun senyum itu malah terlihat getir disaat yang sama.
"Baiklah.. saya tidak akan menanyakan alasan dibaliknya. Tetapi pasien jelas tidak bisa terlibat kegiatan fisik . Saya tidak tahu pola hidupnya seperti apa selama ini tetapi kesehatannya benar benar buruk saat ni. Ginjal nya hampir gagal fungsi ditambah kegiatan fisik yang menguras tenaga membuatnya kepayahan. Jadi... saya menyarankan untuk melakukan cuci darah setiap bulan dengan jadwal yang teratur".Aku hanya bisa terdiam seribu bahasa. Kesehatannya bisa seburuk itu .. Apakah itu juga diperngaruhi pola makan nya yang tidak sehat. Yang ku tahu Gia selalu mengkonsumsi mie instans selama masa pernikahan... atau aku yang salah mengira...?? perasaan perih tak kasat mata kembali menyerangku atas ketidak perhatianku terhadapnya. Pantas saja ia terlihat terlalu ringkih untuk ukuran tubuhnya. Aku pikir tampilan kulitnya memang seperti itu ternyata karena fungsi ginjalnya terganggu......
"Mas.. kurasa kita harus segera kekantor polisi sekarang untuk diminta keterangan".
Ahh iya aku sampai lupa kehadiran pak polisi yang sedari tadi setia bersama kami sejak meninggalkan apartemen.
"Tapi sepupu saya..."
"Tidak masalah mas nanti bisa menyusul setelah menyelesaikan urusan disini. Tapi mas ini harus tetap ikut saya untuk memberikan keterangan".
Aduh ngotot banget sih ini bapak polisi.Mana udah main gandeng aja dia menyeretku kearah pintu keluar. Dengan berat hati akhirnya aku mengikuti pergerakan bapak polisi ini menuju ke area parkiran.
Lima jam sudah berlalu, aku meregangkan tubuhku yang terasa amat kaku karena berjam jam harus duduk tegak dihadapan petugas. Dan sialnya saat ini Si tuan besar tengah menatapku dengan sangat tajam hingga rasanya kening ku berlubang hanya karena tatapannya yang menusuk sedari tadi. Tadi nya aku berharap tidak ada panggilan yang dilakukan terhadap orang rumah. Secara aku sudah cukup umur untuk mempertanggung jawabkan perbuatanku. Namun sayangnya salah satu petinggi di kepolisian ini adalah salah satu saudara dari sang tuan besar. Maka segera saja berita bahwa aku mengunjungi hotel prodeo menyebar hingga sampai ke telinga Anton Kusumajaya. Walaupun statusku hanya saksi namun papa tidka perduli dengan statusku yang ia tahu aku kembali membuat ulah . Hanya itu yang terlihat dimatanya.
"Baru berapa bulan kamu tobat sudah kembali berulah ".
"Pa, aku gak tahu kalo bakalan serunyam ini".
"Gak tahu bagaimana , kamu menyimpan buronan diapartemenmu diam diam".
"Pah, soal buronan kan aku juga baru tau kalo dia sembunyi dari papa nya karena ada masalah. Tapi aku gak tahu kalo ini soal penggelapan. Lagipula...".
"Gak usah membela diri kamu. Sekarang papa tanya kamu . Gimana cara kamu mengatasi masalah kali ini?"
"Tapi kan aku gak buat masalah apa apa pa. Apa yang harus aku pertanggungjawabkan".
"Kamu gak usah berkelit, karena sekarang tidak ada istri makanya kamu mulai liar lagi".
"Makanya kasih tau aku apa yang papa sepakati sama Gia. Kenapa kalian semua seolah olah aku gak ada hak untuk mengetahui apa yang terjadi".
"Hhhhhh... sekarang kamu pulang ikut papa. Nanti malam kita ketemu sama keluarga Matsusima".
"Kenapa harus begitu..?"
Anton terlihat sangat murka melihat ketidak patuhan ku padanya. Jelas lah aku tidak ingin , memangnya apa yang ku lakukan hingga harus kembali dipersalahkan. Memangnya dosa ku terlalu berat hingga kedua keluarga harus bertemu merembuki penghapusan dosa ku."Lio , sadar gak kamu itu udah menyembunyikan anak gadis orang diproperti pribadi mu tanpa sepengetahuan orang tuanya. Kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan itu salah di norma hukum maupun agama ..?"
"Pa, sudah berapa kali aku bilang sih aku gak berbuat begitu. Memang benar aku menampung mereka . Aku hanya berniat membantu sesama manusia. Saat itu...".
"Kamu gak perlu menjelaskan , papa akan mendengarkan penjelasan kamu disaat kedua belah pihak berkumpul".
"Apa apaan maksudnya pa ".
"Kamu sudah dewasa Lio. Jadi kamu pasti mengerti setiap keputusan yang kamu ambil . Baik buruknya itu semua ada konsekuensi yang harus kamu pertanggungjawabkan dan itu yang papa tuntut dari kamu. Paham ".
Aku hanya bisa menghela napas panjang meredakan gumpalan ketidaksenangan yang kurasakan saat ini. Benar juga bagaimanapun aku membela diri dengan penjelasan panjang kali lebar pun pria tua ini tidak akan mendengarkan ku. Dimata nya aku hanya seorang putra pembuat onar yang sering mendatangkan masalah baginya. Jadi wajar jika ia hanya berkeras aku menurut pada nya.
Menyembunyikan anak gadis orang..????? untuk apa aku menyimpan seorang gadis yang bahkan tidak ingin ku lirik barang sekali. Ah benar benar masalah yang tidak perlu .
Sebenarnya disatu sisi aku tidak bisa benar benar menyalahkan Reina dalam hal ini. Karena murni aku berniat membantu mereka karena saat itu mereka memang dalam kondisi tidak ada pilihan lain untuk dilakukan dan aku memilih untuk membantu tanpa merasa itu paksaan.
Berharap saja Reina sialan itu menjawab dengan jujur apa yang terjadi. Awas aja jika dia tiba tiba mengeluarkan satu patah kata saja yang membuatku makin terlihat buruk dimata keluarga ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KADALUARSA
RomanceKeberadaanku tidak pernah diinginkan. Bahkan oleh ibu kandungku sendiri. Hingga nadi kehidupan ini membawaku bertemu dengan mu. Mungkin ini menjadi pelarian terakhirku Karena aku tau semuanya memiliki waktu kadaluarsa . cukup bersabar sedikit lagi...