Bab 52. Penyesalan

1K 38 2
                                    

"Kak.... Kok..? ".
Reina terlihat kebingungan dengan reaksi kakak nya yang diluar dugaan begitu juga denganku. Bukankah Reno juga membenci Gia sama parah nya dengan Reina.

"Dulu aku memang membencinya tapi seiring waktu menghabiskan waktu dengannya kurasa tidak ada yang buruk yang ia lakukan. Malah ... aku semakin tidak mengerti dengan rasa benci yang terpendam ini untuk apa. Orangnya bahkan tidak memerdulikan soal harta seperti kita yang teramat manja ini".

Reina terdiam ditempat duduknya sementara yang lain juga ikut terdiam dengan pikiran masing masing.

"Dokter baru saja selesai melakukan pemeriksaan".

Pak Danu yang biasa nya terlihat energik dan berwibawa kini kuyu dan berwajah sembab khas orang tua yang tengah kalut.

Tidak ada yang berbicara diantara kami.

"...... Ginjalnya ....".

Lelehan cairan bening mengalir begitu saja dari pelupuk mata yang semakin terlihat memerah. Pak Danu perlahan mengusapi airmatanya yang sempat terjatuh .

".... Kondisinya buruk sekali".

Pundaknya bergetar halus menahan isak , sebelah tangannya kini berusaha menutupi mulutnya .

Tidak ada yang berusaha menghiburnya karena mungkin mereka juga sudah menyadari tidak ada kata penghiburan terbesar yang bisa kami berikan kecuali waktu untuk menangis. 

".... Papa datang sudah sangat terlambat untuk meminta maaf padanya... bahkan hingga saat ini pun papa masih sangat jahat dengan memanfaatkannya hingga akhir. Papa tidak berbeda dengan mama kalian ".

"Pa, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahan toh selama ini papa sudah melakukan yang terbaik untuk menebusnya".

Kali ini Reno yang bersuara saat pria tua itu mulai terisak penuh penyesalan.

"Papa pikir waktunya .... hiksss... seharusnya papa tidak memanfaatkannya lagi".

"Pa, maksud papa apa sih..?"
Pak Danu terus terisak sembari menangkupkan kedua tangan diwajah.

"Pa..".

" Papa sengaja memberikan jabatan tertinggi padanya untuk memotivasimu . Agar kamu merasa marah dan bangkit memberikan usaha terbaikmu untuk merebut yang sebelumnya menjadi hak mu".

Reno terperangah ditempatnya. Pengakuan sang ayah benar benar tidak terduga sebelumnya.

"Maksud papa, .. papa selama ini sengaja memprovokasi ku dengan kemunculan Aluora..?"

Pak tua itu tidak menjawab selain menangis semakin keras dengan ketiganya sebagai saksi pengakuannya.

"...Aluora pun mengetahui semua niatan papa tapi ia tidak memberontak karena itu papa memberikannya hak sebagai pewaris 80 persen kekayaan Matsushima didalam tangannya . Sebagai kompensasi rasa bersalah papa memanfaatkannya . Tapi ia malah menarik mu dengan caranya sendiri tanpa mengikuti cara kedua orang tua nya memperlakukannya. Ia bahkan merekomendasikan mu sebagai pewaris semua aset beratas namanya ketanganmu ".

" Percayalah , kalian tidak akan menyukai posisi ku"

"Orang sekarat sepertiku tidak membutuhkan harta atau status apapun".

"Tidak perlu khawatir, aku tidak berniat merebut apapun dari kalian".

"Jangan cemas, aku tidak lagi menginginkan apapun. Kalian bukan targetku"

Perkataan Aluora terus berputar diotak kedua bersaudara itu .

"Bukan main ya.. saya pikir Om sudah berubah lebih baik. Ternyata sama aja ..".

CINTA KADALUARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang