Mata ku melotot menatapi selembar kertas yang baru di angsur oleh Reina siang ini. Sedangkan perempuan itu menyilangkan kakinya dengan santai menyeruput jus stroberynya dengan nikmat.
"Kali ini alasan apa lagi yang ingin kamu gunakan untuk mendorongku menjauhimu..?"
Suara mendayu Reina tidak berhasil menarik minatku dari deretan tinta hitam menyatakan informasi bahwa diri ini dinyatakan LAJANG.Berkali kali ku pastikan informasi yang dapat dipastikan akurat karena dikeluarkan oleh Pemerintah setempat dan terstempel asli.. Tunggu .. bukannya waktu itu aku menikah secara catatan sipil..Kenapa aku dinyatakan Lajang...???.
Segera ku keluarkan handphone dan mendial nomor yang tersimpan di sana dengan cepat tersambung. Tidak beberapa lama saluran handphone segera terhubung.
"Cek informasi ini".
Tanpa menunggu respon dar alawanbicaraku aku segera memutuskan komunikasi. Tak perduli dengan caci maki Mino aku mengirimkannya foto dari lembaran kertas itu dan tidak lupa menuntutnya segera mengirimkan ku kabar selanjutnya.
Ting...
Reina terlihat tenang dihadapanku yang terlihat blingsatan terang terangan.
"Akurat dan terpercaya"
Hanya itu yang tertulis disana . LU PIKIR IKLAN TESPEK... Tunggu kenapa jadi nyasar ke iklan tespek segala sih.... absurd ni otak...!!!.
"Udah deh, biar berapa kali di pastiin hasilnya emang gitu".
".........".
"Sayang...".
Pekikan Reina tidak mengalihkan ku dari kegiatan menggigit kuku dengan resah.
Tunggu aku perlu bertemu seseorang. Jika data ini benar pasti ada kesalahan waktu itu. Jelas jela saat itu kami menikah dengan syarat syarat yang terpenuhi dan dilakukan dihadapan saksi.
Aku menyambar kunci mobil dan segera berlalu dari hadapan Reina yang sama sekali tidak kuindahkan .
Rem mobil berdecit seiring aku yang dengan tidak sabar melompat kelaur dari dalam mobil. Yuppsss kalian benar saat ini aku mendatangi kantor catatan sipil setempat dimana pernikahanku berlangsung dengan sakral.
Penerima tamu terlihat waspada saat melihat wajahku yang terlihat bak kebakaran jenggot sesaat menghampirinya dengan terburu buru.
"Saya ingin bertemu Pak Saka".
"Oh sebentar saya konfirmasikan dulu ya pak".
Dengan harap harap cemas menunggu dilobi.
"...Dengan Mas siapa ..?"
"Lio"."...Oh Mas nya ditunggu diruangan bapak....".
Aku menuju ruangan sesuai interuksi penerima tamu tersebut. Jika saja urat malu ku tidak tersambung mungkin aku sudah berlari kencang sekarang.
"Halo Mas Lio. Apa kabar ..?
Pak Saka menyambutku dengan sangat ramah tepat saat aku membuka pintu masuk. Koneksi Keluarga Kusumajaya memang terlalu mumpuni hingga area Pemerintah setempat pun terjalin dengan baik."Pak Saka mohon maaf pak . Kedatangan saya kesini ada sesuatu yang ingin saya tanyakan".
"Oh apa itu Mas..?"
Beliau masih menjawabku denganramah walaupun aku sangat terlihat buru buru dan tak mengindahkan sapaannya barusan.
"..Bapak ingat beberapa tahun lalu bapak menjadi saksi nikah saya di sini..?"
Wajah Pak Saka terlihat berubah seketika sepertinya ia mengetahui dengan baik arah pembicaraan ini .
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KADALUARSA
RomanceKeberadaanku tidak pernah diinginkan. Bahkan oleh ibu kandungku sendiri. Hingga nadi kehidupan ini membawaku bertemu dengan mu. Mungkin ini menjadi pelarian terakhirku Karena aku tau semuanya memiliki waktu kadaluarsa . cukup bersabar sedikit lagi...