"Tunggu ,.. maksudnya gimana tadi ??"
"Saya rasa ini urusan dalam keluarga kami".
Entah kenapa ada rasa tidak nyaman yang ku rasakan saat Frans menyatakan hak ku sebagai orang asing.
"Saya berhak tau apa yang terjadi dengan Gia".
"Apa hubungannya sama kamu..?"
"Saya suami nya ".Reina yang tadinya tertunduk terisak pilu mendadak terhenti seketika melotot tak percaya dengan mata sembabnya . Sungguh tidak enak dilihat...
Frans terdiam cukup lama sebelum akhirnya merespon pernyataan ku barusan.
"Maksudnya ....gimana ..?"
"Saya suami nya apa lagi maksud lainnya"."Tunggu setau saya , Alu terlalu .... hah... ini lucu ... tiba tiba ada yang mengaku sebagai suami adik sepupu ku yang notabene mantan kekasih sepupu ku yang lainnya. Apa menurut mu ini ... masuk akal".
"Terserah, tapi Kakak bisa tanyakan pada pihak keluarga Kusumajaya karena semuanya mengetahui pernikahan kami".
Frans saling bertatapan dengan Reina.
Masa bodoh dengan apapun yang kini terlintas dikepala keduanya, yang jelas aku meginginkan penjelasan lengkap tentang apa yang terjadi hingga mengakibatkan Gia berakhir mengenaskan diatas tempat tidur.
"Tunggu..jika kalian benar benar telah resmi menikah, kamu pasti punya bukti bukan. Tunjukan itu pada ku".
"Aku tidak perlu melakukan itu".
"Perlu. Bagaimana pun aku adalah anggota keluarga Alu dan berhak mengetahui seluk beluk kehidupannya sebelumnya. Apalagi kalian baru bertemu di perumahan Matshusima baru baru ini bahkan setelah Reina memperkenalkanmu sebagai kekasihnya. Menurutmu apa itu masuk akal..?"
"Apa yang kakak katakan memang ada benarnya ,tapi tidak sepenuhnya benar. Aku masih berstatus sebagai suami Gia saat Reina dengan sengaja menciptakan kesalahpahaman tentangku. kemudian aku juga pada saat itu memiliki masalah rumah tangga jadi Gia langsung pergi dari rumah...".
"Kenapa ...?'
"Hanya itu yang ingin ku katakan. Sekarang giliran kakak yang cerita apa yang terjadi pada istri ku..".
Frans sepertinya sangat tidak puas dengan penjelasan yang lebih mirip pernyataan saking singkatnya. Tapi aku tidak mau perduli dengan kerutan tidak senang yang menghiasi wajahnya saat ini.
"Tapi.... aku menemukan status mu masih lajang di pencatatan sipil".
"Kami menikah secara gereja dan belum mendaftarkan pernikahan kami secara sipil"
Kebohongan yang sangat lancar ku ucapkan.
"Tunjukan aku surat pernikahanmu".
"Aku tidak merasa perlu untuk itu, jelaskan saja arti kata mu yang mengatakan bahwa Gia telah menerima serangan dan entah kenapa aku menyimpulkan hal itu berkaitan dengan dirimu Reina ".
Tatapan ku bermain diantara wajah Reina dan Frans yang saat ini juga menatapku .
"....Aku sangat ingat dengan jelas kebencian mu terhadap adik tiri mu yang ternyata adalah istri ku dulu. Jadi tidak ada alasan bagi ku untuk tidak menyalahkan mu".
"Aku... aku tidak bermaksud sejauh itu ..hanya ingin sekedar..".
"Diapartemen ku juga kalian melakukan hal yang sama bukan ".
Reina menunduk dengan resah sedangkan Frans menatapnya dengan tatapan menyalahkan.
" Rei, akui perbuatanmu. Aku juga ingin mendengar secara lengkap apa yang kamu lakukan sebenarnya ".
Reina menatapku dan Frans bergantian sebelum mulai membuka mulutnya.
" Papa juga ingin mendengarnya Rei".
Tatapan kami kini terfokus pada Pak Danu yang entah sejak kapan sudah muncul didekat kami langsung mengambil tempat di kursi kosong yang ada di samping Frans.
Kemunculannya jelas membuat kami terkejut terlebih Reina yang segera memucat saat berhadapan langsung dengan papa nya.
Hening....
"... Selain soal pernikahan, saya ingin tahu lebih dulu soal apa yang terjadi dan ini adalah kesempatan terakhir mu untuk berubah dan mengaku salah nak. Papa yakin kalian berdua sudah sangat dewasa untuk tahu jika keberadaan Alu bukanlah sebuah aib ataupun dosa yang senantiasa menggerogoti kehidupan kalian lagi. Bahkan ia sama sekali tidak bersalah".
Tidak ada nada kemarahan didalam suaranya melainkan menyiratkan sesal dan lelah disarankan begitu juga dengan tatapan matanya.
Diluar dugaan Reno juga bergabung dimeja yang kami duduki dengan menarik kursi tambahan. Ia mengambil posisi kosong meja yang belum terisi. Beruntung suasana cafe rumah sakit tidak ramai sehingga kurasa cukup leluasa untuk berbicara.
".... Aku.... Hiksss... Cuma... ".
Reina mengedarkan pandangannyaengitari kami yang terfokus pada nya termasuk papa nya.
"... Aku.. Cemburu pada nya... Dia.... ".
" Sulit menyebutkan alasanmu membenci nya bukan..? "
Reina terlihat kebingungan menjelaskan perasaannya hingga berkali kali menatap Reno dan papa nya bergantian hingga akhirnya ia terdiam sendiri menunduk memperhatikan jemarinya yang bertaut dipangkuannya sendiri.
Tuan Danu Matsushima tersenyum sedih .
"Papa juga begitu... Entah kenapa papa harus membenci nya dulu. Bahkan tega melakukannya bertahun tahun.. Papa baru menyadari setelah... Tanpa sengaja menemukan titipan orang yang sudah mati bertahun tahun. Seandainya papa tidak turut dibutakan kebencian tak berdasar mama mu. Kalian juga tidak akan turut menyakiti nya tanpa alasan sedikitpun seperti ini. Jadi papa mohon sadari lah itu dan berhenti menyakitinya dengan tindakan tak beralasan. Kita sudah cukup menyakitinya hingga membuatnya sekarat".
" Ceritakan apa yang kamu lakukan sebenarnya".
Kali ini Reno ikut memojokan Reina.
"Kak... ".
" Rei, papa benar. Kita membenci nya tanpa alasan. Semakin ku cari alasan ku membenci nya semakin tidak ku temukan hal salah dari Alu. Rei, dia adik kandung kita yang baru berumur 19 tahun saat ini. Tapi ... Berkali kali kita ingin membunuh nya, sekali saja apa kah ia pernah membalas...? ".
Aku menyimak perbincangan keluarga ini dalam diam, turut merenungi tindakan ku dimasa lalu pada nya. Menyesal... Seriuss... Aku nyesal udah turut menyiksa nya dulu... Wajar jika saat itu Gia menyanggupi permintaan cerai ku...
".. Aku nyewa preman yang ku temui secara sembarangan di club malam. Aku janjikan uang dalam jumlah yang cukup besar kalau mereka bisa membuat jera dan takut Alu sepulang rapat besar itu. Aku.... Marah karena papa seenaknya memberikan posisi yang bahkan menurutku tidak layak untuk Alu. Terlebih kakak diusir dari perusahaan karena kemunculan dia kembali dikeluarga Matshusima. Seluruh kekayaan papa seenaknya memberikan padanya. Memangnya apa hebatnya dia.. Aku.... Sangat membenci nya.. Jadi.. Hari itu aku sengaja menumpang pulang padanya untuk memastikannya memasuki perangkap yang sudah ku siap kan. Tapi siapa sangka preman itu... Berniat menjual kami ke tempat pelacuran... Jadi Alu tidak ada pilihan lain selain keluar dan.. Melawan preman preman itu. Dan... Aku tidak tahu jika itu... Membuatnya... Koma dengan mudah".
Cicitan Reina seketika membuatku menatap tajam padanya. Sedangkan tiga pria lainnya menutup mata dengan kemarahan yang sama diwajah masing masing.
" Apa kamu tidak sadar jika kamu hampir membunuhnya..? ".
Gemeretak gigi Frans terdengar nyaring saat ia mengeluarkan pendapat nya.
" Aku.... Tidak tahu... ".
" Kamu tahu kan Alu sedang menjalani perawatan intensif selama ini...? ".
" Ku pikir itu cuma akal akalannya untuk memenangkan hati papa".
"Reina.. Kamu benar benar memperpendek umur Aluora"
Reno menatap tajam hingga Reina menciut dikursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KADALUARSA
Storie d'amoreKeberadaanku tidak pernah diinginkan. Bahkan oleh ibu kandungku sendiri. Hingga nadi kehidupan ini membawaku bertemu dengan mu. Mungkin ini menjadi pelarian terakhirku Karena aku tau semuanya memiliki waktu kadaluarsa . cukup bersabar sedikit lagi...