"𝑻𝒉𝒆 𝒐𝒏𝒆 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒗𝒊𝒐𝒍𝒆𝒕 𝒆𝒚𝒆𝒔...𝑮𝒐𝒓𝒈𝒆𝒐𝒖𝒔."
❤︎❤︎❤︎
SOPHIA ROSE
Gadis kacukan yang dilahirkan dengan sepasang mata violet. Seorang yang pendiam namun dalam diam, dia meru...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TERJENGKET-JENGKET kaki Sophia berjalan di atas batu-batu tersebut. Batu-batu yang berada di tasik cetek dan kecil. André hanya mengikuti dari belakang, sekaligus menjaga Sophia daripada terjatuh.
“Aren't you curious about me? I mean you haven't asked anything about me yet." bicara André.
Sophia menghentikan langkahnya. Dia berdiri betul-betul dia tengah laluan batu tersebut. Wajah André dipandang.
“Curious? Honestly I don't know.”
“How come you don't know?"
Sophia hanya angkat bahu. Dia rasa seperti dia tidak perlu bertanya tentang André. Cukup sekadar mengetahui nama lelaki itu.
“That's not good. You should be scared of me, I mean I know where you live."
Sophia tertawa kecil. Dia paling semula lalu meneruskan langkahnya berjalan di atas batu-batu tersebut. André mengikuti dari belakang.
“If I want to be scared of you, I would've ran away by now.” Sophia memandang batu terakhir sebelum memijak ke atas batu tersebut.
Entah mana silapnya, dia tergelincir. “Ah!"
Terasa seperti ada sesuatu yang memeluknya dengan erat dan tangan Sophia juga turut memeluk sesuatu itu dengan erat.
Terkebil-kebil mata Sophia memandang wajah André yang begitu dekat dengannya. Lelaki itu memeluk pinggang dia dan sebelah tangan lagi dia biarkan Sophia pegang.
“Still clumsy.." André mengumam sendirian namun jelas di telinga Sophia.
Tanpa amaran, sesuatu menyengat di dalam kepala dia.
“Ah!" pedih dia rasakan apabila kepala dia tiba-tiba diserang rasa sakit yang amat kuat.
André tergamam namun cepat-cepat dia dukung tubuh Sophia lalu dibawa pergi dari laluan berbahaya itu.
“Bunga calm down, love." tanpa masalah, tubuh Sophia dibawa ke arah keretanya. Dengan bantuan pekerjanya yang membukakan pintu, André terus masukkan tubuh Sophia ke tempat duduk penumpang manakala dia bergerak ke tempat duduk pemandu.
“Ah!!" Sophia gigit bibirnya dengan kuat, cuba menahan rasa sakit di kepala.
André letakkan jari di bibir Sophia “Don't bite. You'll bleed." setelah memastikan Sophia tidak lagi menggigit bibir, dia buka dashboard kereta.
“Shh eat this." sebuah pil bersama sebotol air disuakan kepada Sophia.
Sophia sudah tidak fokus lagi. Dia rasa sakit amat di kepalanya. Suara André berselang seli dengan lagi dua suara yang bermain di mindanya tatkala ini. Ada suara ketawa perempuan, ada suara lelaki.
