Gilang terbangun pagi itu dengan badan yang sakit semua. Ia menoleh ke kanan dan kiri, tapi tidak menemukan orang satupun. Akhirnya ia turun dari kasur dan memakai kausnya, ia segera mencari teman-temannya di kamar satu lagi, dan benar saja... Mereka ada di sana.
"Kok lu semua ga ada yang tidur sama gue sih" Ucap Gilang, mau pura-pura ngambek ceritanya
Axel dan Alan yang tadinya tengah menertawai video kucing bersama langsung menoleh.
"Lah? Lo ga inget, Lang?" Tanya Alan dengan alis terangkat tinggi
"Inget apaan...?" Gilang mengerutkan dahinya
Alan baru mau menjawab sebelum Axel menyambar lebih dulu.
"Coba lo inget-inget dulu deh. Baru tanya ke kita" ucap Axel, kemudian ia kembali fokus ke video Milo yang dikirim oleh Bu Eko yang memang sengaja ia titipkan sebelum pergi ke villa hari ini.
Bahaya kalau Milo ga dikasih makan.
Gilang mendecak "Lu berdua bisa berhenti dulu ga pacarannya? Ini gue ga ngerti anjir..."
"Lu tuh semalem—"
Axel menarik Alan untuk kembali tidur sekaligus membuatnya diam.
"Coba tanya yang lain, gue semalem mabok, Alan juga tidur." Ucap Axel yang malas mencampuri urusan Gilang yang menurutnya sudah tidak masuk akal lagi.
Gilang benar-benar tak paham.
Mana ia ingat kejadian semalam?
Baru ia ingin keluar dari kamar itu karena tidak menemukan jawaban apapun, Gilang justru bertabrakan dengan Ren yang hendak masuk.
"Nah! Gue tidur sama lu kan?" Gilang menatap Ren dengan mata harap-harap cemas
Ren diam saja, kemudian ia menghela nafas dan menepuk bahu Gilang dua kali "Cepetan tobat deh, Lang."
"Ap—INI GUE NGAPAIN SIH SEMALEM NYET? KALO AMPE PRANK DOANG—"
"It's not a prank, dude." Mark menyambar dengan wajah yang juga sama kusutnya "Sofia balik duluan"
"Lah... Kenapa?" Gilang mengerutkan dahi tak mengerti
"Seriously? Ga inget lu?!" Mark terperangah tak percaya "You slept with her!"
"Her? Her sape anjir?!" Gilang kini panik betulan
Mark menghela nafas, kemudian menunjuk ke luar kamar dengan dagunya "Dia di bawah. Samperin kalau mau tau"
Gilang benar-benar tidak tau siapa yang dimaksud oleh Mark, jadi ia segera buru-buru turun ke bawah.
Oh tentu Gilang tidak sebodoh itu.
Ia juga punya tebakan di otaknya, tapi ia enggan memikirkan yang tidak-tidak.
Sesampainya Gilang ke bawah, ia bisa menjumpai Sheryl di sana, rambutnya digulung asal.
Karena merasa tebakannya benar, Gilang segera menghampiri Sheryl dan diam sejenak di sana.
"... Liat Sofia ga?"
Pertanyaan yang membuat Sheryl berhenti mengoles selai di atas rotinya "Harusnya lo yang lebih tau ga sih?"
"Gue bangun tidur dan katanya dia pulang, gue cuma mau mastiin aja" ucap Gilang pelan, tetapi tidak mendapat respon apapun.
"Ryl."
"Apa?" Sheryl menatap Gilang dengan alis terangkat
"Gue... Ga tidur sama lo kan semalem?" Ucap Gilang setengah berbisik
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Warna 1 Asa [END]
Fanfictionrainbow ; a combination of 7 different colors that came after the storm /// Mark-Gigi ; about selflove Ren-Nirmala ; about falling in love in all conditions Axel-Rindu ; about revenge Gilang-Sheryl ; about friend zone Dylan-Aretha ; about who stay...