Sofia menyandarkan tubuhnya di sofa, rasanya melelahkan sekali pura-pura bahagia dan ceria di hadapan semua orang.
Sofia yang selalu menunjukan jiwa ekstrovert nya dimana pun ia berada sebenarnya hanyalah gadis kesepian yang hanya terus memasang topengnya demi secercah harapan dirinya akan diterima di lingkungan sekitarnya.
Itu juga yang menjadi alasan kenapa Sofia selalu bertahan menjadi orang baik karena ia tau... Jika ia jahat, semua yang ia miliki akan pergi.
Tapi untuk kasus kali ini, Sofia merasa jika kebaikan dirinya justru bisa membuat seseorang pergi.
Sofia tidak bodoh, ia sangat tau bahwa Gilang sudah mempunyai rencana yang matang untuk meninggalkan dirinya.
Lalu...
Ia harus apa sekarang?
Sofia bahkan sengaja menghindar agar tidak bertemu dengan Gilang.
Ia tidak siap.
Tidak akan pernah siap.
Tok Tok Tok
Sofia menoleh ke arah pintu apartemennya, kemudian ia segera bangkit dari duduknya.
Saat melihat di layar intercom, ia menghela nafas gusar ketika terdapat wajah Gilang di sana.
Sebanyak apapun ia berusaha untuk menghindar, sepertinya ia memang harus menghadapi ini semua.
Sofia menarik nafas sejenak sebelum membuat senyum terbaik dan membuka pintunya.
"Haii!!!" Sapa Sofia dengan senyumannya.
Gilang tersenyum, kemudian langsung memeluk Sofia selama beberapa detik.
"Lama banget aku ga ketemu kamu. Kamunya kabur terus sih" ucapnya
Sofia terkekeh "Mana adaaaa???? Aku ni mahasiswi sibuk tau!"
Gilang melepas pelukannya, kemudian ia mengangkat kantung plastik di tangannya "Aku bawa bakso aci. Belom pernah nyobain kan?"
Setelahnya Gilang langsung nyelonong masuk ke dapur dan menyiapkan mangkuk serta alat makan lain untuk mereka.
"Kamu udah ga sakit kan??" Tanya Gilang sambil menatap mata Sofia
Gadis itu menggeleng "Engga, udah 100% sehat"
Gilang tersenyum, kemudian menepuk kepala Sofia dua kali "Pinter~"
Setelahnya ia kembali sibuk dengan bakso aci di mangkuknya.
"Yuk ma'em" ucapnya
"Kamu beli cuma satu...?"
"Iya. Biar makannya berdua. Ini dua porsi kok, cuma aku satuin aja" Gilang nyengir sambil bawa mangkok
Akhirnya Gilang dan Sofia makan di karpet, mangkuk bakso mereka taruh di atas meja dan Gilang kembali sibuk mengotak-atik remote tv untuk mencari film bagus.
"Kamu kenapa kayak udah prepare gini deh?" Tanya Sofia dengan alis terangkat
Gilang merangkul tubuh kekasihnya itu, kemudian tangan satu lagi menyuapkan bakso "Kangen. Soalnya kamu ilang tiga hari"
Sofia mengerutkan dahi dengan bakso yang sudah berpindah ke mulutnya.
"Sus banget" ucap Sofia dengan alis terangkat
Gilang tertawa, kemudian mengecup sisi kepala Sofia lama. Mencium wangi aroma shampoo yang membuatnya menyesal telah mengatakan merk ini beberapa waktu lalu.
"Aku beneran kangen..." Ucap Gilang yang masih menaruh pipinya di sisi kepala Sofia dan mengusap-usap bahu gadis yang dirangkulnya itu
Sofia merasa hatinya menghangat, tapi juga khawatir karena semuanya tiba-tiba terasa tidak nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Warna 1 Asa [END]
Fanfictionrainbow ; a combination of 7 different colors that came after the storm /// Mark-Gigi ; about selflove Ren-Nirmala ; about falling in love in all conditions Axel-Rindu ; about revenge Gilang-Sheryl ; about friend zone Dylan-Aretha ; about who stay...