Sunsilk Hijab

1.7K 244 398
                                    

Tak

Alan menaruh satu mangkuk besar sop tahu ke hadapan Rindu.

"Silahkan dimakan, tuan putri." Sindirnya sebelum duduk dan mengambil nasinya.

Rindu tersenyum "Terimakasih, babu kerajaan"

Alan melirik ke kanan dan kiri, memastikan bahwa Axel masih di kamarnya, kemudian menunjuk Rindu dengan garpunya.

"Jangan mentang-mentang ada Axel lo merasa aman ya!" Ucap Alan pelan, tetapi penuh ancaman.

Rindu merotasikan bola matanya, padahal ia yakin Axel tidak akan membela siapapun, atau jika memang harus memilih, ia pasti akan membela Alan.

Menyebalkan tapi ya sudahlah.

Alan kemudian mencoba mengabaikan Rindu, ia hanya ingin makan dengan tenang.

"Lo ga mau nanya?"

Alan hanya mendongak dan mengangkat alisnya

"Kenapa gue ke sini cuma buat makan sop tahu buatan lo misalnya?" Tanya Rindu yang akhirnya membuat pertanyaan sendiri

Alan mengerdikkan bahunya "Ga kepo sih"

"Bisa ga jangan kayak tai sehari aja?"

"Ke lo? Ga bisa lah"

"Sialan." Decak Rindu pelan "Gue heran kenapa lo ngeselin ke gue doang..."

Alan menatap gadis di seberangnya, kemudian menghela nafas "Lo kenapa mau makan sop tahu buatan gue?"

Rindu tersenyum "Gitu dong! Nih ya... Jadi... Dulu gue tuh suka banget makan sop tahu buatan pembantu gue, dan karena dia udah meninggal, gue jadi kangen makan sop tahu. Terus ya! Axel tuh cerita kalau sop tahu bikinan lo enak banget! Makanya gue mau nyobain"

Alan mendengarkan sambil mengunyah, kemudian mengangguk "oh..."

"Gue udah cerita panjang-panjang dijawabnya cuma oh?"

"Ga usah banyak mau."

Rindu mendecak sebal. Lagi.

Karena merasa tidak bisa mengajak Alan berbicara lagi, Rindu jadi fokus saja makan tanpa mengatakan apa-apa.

Memang Alan ini sangat menguji kesabaran.

"Lo sayang Axel kan?"

Rindu menatap Alan yang tidak menatapnya sama sekali, kemudian ia mengerjapkan matanya "Iya, sayang. Kenapa?"

Tatapan mata tajam Alan menatap lurus dirinya "Kalau gitu jangan sekali-sekali lo ngulang kejadian tadi. Gue tau lo ga pinter-pinter amat. Tapi yang tadi siang itu lo beneran bego. Dan ini udah dua kali di bulan ini lo mau bunuh diri ya, Rin. For goodness sake... Coba pikirin orang yang mau hidup lama tapi ga bisa."

"..."

"Kalau emang berat, cerita. Lo bisa cerita ke Axel, ke temen-temen sekostan lo... Atau ke gue. Lo ga sendiri. Dan ga pernah sendiri." Ucap Alan yang membuat Rindu merasa hatinya terhunus ribuan pisau.

Merasa situasi memberat, Alan menghela nafas. Kemudian memberikan segelas air untuk Rindu.

"Ga usah murung gitu! Mau kelonan sama Axel kan lo?" Cibir Alan yang membuat tangisan Rindu tidak jadi datang.

"Cuma cuddling kok..." Rindu menunduk.

"Dikira gue percaya" Alan merotasikan bola matanya "Ya udah gue juga mau pergi. Kalau Axel tanya bilang aja gue ketemu pacar."

"LO PUNYA PACAR?!" Rindu melotot kaget.

Alan mengangguk.

"SIAPA?! Cewek kan....?"

7 Warna 1 Asa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang