⚠️Ghost⚠️

1.3K 135 152
                                    

Begitu Aretha sampai di Indonesia, tempat pertama yang ia datangi adalah rumah sakit karena Axel mengabarinya bahwa ia dan Rindu ada di sana.

Aretha sudah tidak sanggup menangis. Ia mencoba untuk tidak panik sepanjang jalan, tetapi memang sulit adanya.

Keputusannya kali itu datang ke rumah sakit sepertinya bukan keputusan yang baik.

"Kak Alan mana?" Tanya Aretha pada Axel yang sedang mondar-mandir dengan telfon di tangannya

Kedatangan Aretha membuat Axel berhenti sibuk dan menaruh ponselnya sejenak.

Kemudian ia menggeleng lirih sebagai jawaban atas pertanyaan Aretha tadi

Aretha mati-matian menahan tangis, ia berpura-pura tertawa dan menatap ke arah lain

"Kalian apaan sih? Prank ya? Iya aku tau bentar lagi aku ulangtahun! Tapi sumpah cara kayak gini tuh ga lucu tau, kak!" Aretha berseru, menolak kenyataan

Axel memegang tangan Aretha, dan itu membuat airmata Aretha lolos dengan mulus

"Alan udah ga ada, Tha..."

"GA ADA APA SIH?!" Bentak Aretha sambil menepis tangan Axel "EMANG KAK ALAN KEMANA?! Kalau Kak Axel cuma mau ngomong bullshit kayak gitu mending diem aja!"

Axel memejamkan matanya, kemudian terduduk di lantai. Membiarkan semua airmatanya yang sudah kering kembali menetes di pipinya.

Rindu yang sedari tadi mendengarkan keributan mereka akhirnya menghampiri dan memeluk Aretha erat-erat.

"AKU GA MAU DIGINIIN KAK!" Bentak Aretha sambil menghempas tubuh Rindu "Aku ga mau semua orang bersikap seolah Kak Alan meninggal! Dia pasti lagi ngumpet kan sekarang? Di mana? Di lemari?"

Aretha membuka lemari dan melempar semua baju pasien di sana karena ia sama sekali tidak menemukan Alan.

Rindu memegang dua bahu Aretha "Tha... Udah Tha... Gue minta maaf... Semuanya gara-gara gue..."

Melihat Rindu dan Axel yang menangis tersedu-sedu, Aretha langsung tertawa. Tertawa sangat lepas namun diakhiri dengan teriakan histeris karena akhirnya ia sadar bahwa ini bukan candaan.

Aretha benar-benar lemas sampai akhirnya ia kehilangan kesadaran.

Semuanya gelap.

***

"Happy Birthday"

Aretha membuka matanya ketika seseorang mengucapkan selamat ulangtahun untuknya

"..."

Senyuman itu

"Kenapa sih? Kok mukanya malah ga seneng gitu?" Tanya Alan dengan alis terangkat

Aretha berhambur ke pelukan Alan dan memeluknya erat hingga lelaki itu mengaduh kesakitan

"Kamu kenapa sih...?" Alan mengerutkan dahinya sambil memeluk Aretha

Aretha menggeleng kuat dan menangis di dada bidang Alan

"Kak Alan ga boleh pergi..." lirihnya

Mendengar hal itu, Alan tersenyum tipis "Iya... Aku kan ga pernah jauh"

"Aku mau bisa peluk Kak Alan setiap hari..."

"Iya... Nanti aku peluk tiap hari."

"Aku ga mau tidur kalau ga ada Kak Alan!"

7 Warna 1 Asa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang