Baekhyun

875 128 68
                                    

Sudah lebih dari seminggu Gigi dan Aji putus. Kali ini ia makin yakin bahwa Aji tidak akan kembali padanya. Sebenarnya ia tau bahwa tindakannya seringkali kelewatan dan seolah tidak pernah menganggap keberadaan Aji.

Dan sekarang ia kesepian.

Ia rindu Aji

Entah karena ia sedang PMS atau apa, yang jelas ia rindu sekali dengan lelaki itu dan semua sikap perhatiannya.

Apalagi tidak seperti biasanya, PMS nya kali ini juga disertai dengan demam. Ia terlalu lemas untuk bangun dan sekedar makan, ia hanya ingin berbaring sampai panasnya turun sendiri

Lebih parahnya lagi, Gigi merasa bahwa PMS nya kali ini membuatnya jadi sering halusinasi. Masa iya dia melihat Aji sekarang berdiri di ambang pintu kamarnya?

Kan mustahil sekali!

Lalu apa lagi ini? Kenapa ia bisa merasakan sentuhan tangan Aji di dahinya?

"Lo demam..."

Suara itu membuat Gigi semakin bingung apakah ini mimpi atau kenyataan

"Ke dokter yuk?" Aji mengusap pipi gadis itu

Gigi menggeleng, kemudian memegang tangan Aji di pipinya. Lalu setetes airmata mengalir tanpa permisi. Rasanya hangat, mungkin karena ia sedang demam

"Gue cuma butuh lo... Cukup." ucap Gigi lemah

Aji menghela nafas "Ya udah gue pesenin bubur ya. Ada obat ga di sini?" Ia langsung mencari dimana kotak obat milik Gigi berada

Cukup lama Aji mondar-mandir sampai akhirnya ia kembali duduk di sisi kasur Gigi, gadis itu langsung memegang tangannya dengan posesif.

"Aji... Jangan pergi..."

Aji menatap Gigi dalam diam

"Lo jahat banget... Kenapa ninggalin gue..." Gumam Gigi pelan

"Kan lo yang mau ditinggal?"

Gigi menggeleng "Ga mau... Ga bisa kalau ga sama lo... Mau sama lo aja..."

Aji mengusap lembut kepala Gigi, kemudian berpindah ke pipinya yang hangat "Demam sama mabok beda tipis ya? Gue jadi bisa dengerin semua kejujuran yang ga pernah lo ucapin sebelumnya..."

Gigi memejamkan matanya "Iya tau... Gue bego..."

"Sini bangun, lo pasti belum minum kan dari pagi?" Aji membantu Gigi untuk duduk bersandar padanya dan memberikannya segelas air minum "Lo haus?"

Gigi cuma mengangguk

"Mau nambah?"

Ia mengangguk lagi

Aji tersenyum diam-diam "Coba kalau gue ga dateng? Mau jadi kaktus lo?"

Gigi cuma diam dan memberikan gelas keduanya yang sudah kosong. Aji menaruhnya kembali di nakas dan mengusap kepala Gigi yang bersandar di bahunya

Aji ingin mencium kepala Gigi, tetapi gadis itu menghindar "Gue belom keramas..."

"Jorok"

Gigi menatap Aji dengan tatapan menyalak

"Bentar lagi gue mau ambil bubur, lo mau di sini atau ke ruang tv?" Tanya Aji sambil merapikan rambut Gigi dengan jemarinya

"Ke depan aja..."

"Oke"

Dengan hati-hati Aji memindahkan Gigi ke ruang tv dan mendudukkannya di sofa. Setelah itu ia pergi ke lantai dasar untuk mengambil bubur pesanannya

Saat ia kembali, Gigi masih terduduk lemas di sofa seperti terakhir kali ia melihatnya

"Makan dulu ya"

7 Warna 1 Asa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang