Cherry menggulung rambut hitamnya, kemudian mengikatnya menjadi satu. Setelahnya ia mencuci semua piring kotor hingga bersih semua.
Ia mengelap tangannya setelah semua piring-piring tertata rapi, lalu kemudian ia keluar dari cafe yang sudah sepi itu. Ia mematikan lampunya dan berjalan keluar.
Ia mengecek ponselnya dan melihat saldo rekeningnya saat ini.
Kemudian ia menghela nafas gusar.
Cherry
Teh, boleh pinjem uang dulu ga?
Buat bayar kostan
Nanti minggu depan Cherry balikinTeh Citra
Lah kamu pikir teteh punya uang?
Teteh juga harus bayar uang kuliah kali, CherCherry
Ya udh kalo ga adaSetelahnya Cherry mematikan ponselnya, dan terduduk di tangga depan cafe.
Rasanya sangat melelahkan dan membuat frustasi.
Kenapa semua hal yang terjadi di hidupnya tidak ada yang berhasil dilakukan??
Ia menaruh kepalanya di lipatan tangannya. Kemudian memasrahkan semuanya pada Tuhan.
Puk Puk
Entah berapa lama Cherry duduk di sana sampai seseorang menepuk-nepuk bahunya. Ia menoleh dan menemukan Devin yang duduk di sana.
Aneh.
Devin selalu ada saat Cherry meminta pertolongan pada Tuhan.
"Kenapa?" Tanya Devin
Cherry menggeleng samar.
Devin menarik nafas, kemudian tersenyum "Makan yuk?"
Tanpa menunggu Cherry, Devin berdiri lebih dulu dan mengulurkan tangannya hingga Cherry meraihnya.
Barulah setelah itu Devin mengajaknya naik ke mobil dan menunggu sampai gadis itu memasang seatbelt-nya
"Kok tumben bawa mobil?" Tanya Cherry
Devin menoleh sebentar "Iya, abis jemput mama"
Cherry mengangguk paham
"Mau makan apa? Kalau jawab terserah, gue ajak makan sate kobra" ucap Devin
Cherry mendecak "Kenapa harus sate kobra sih? Ya udah... Ng... Soto aja"
"Oke" Devin segera mencari warung soto terdekat.
Devin tau sekali Cherry sedang ada masalah, walaupun sebenarnya tadi ia hanya iseng ingin mengecek apakah Cherry sudah pulang atau belum. Tapi ternyata gadis itu malah terduduk di depan cafe.
Entah sudah berapa banyak orang yang memintanya berhenti menyukai Cherry karena sudah jelas gadis itu tidak menyukainya, tetapi Devin enggan menyerah.
Ia tau Cherry belum menyukainya, tapi bukan berarti tidak mungkin kan?
Katakanlah Devin terlampau optimis, tapi itulah dia... Berkebalikan dengan Cherry yang selalu pesimis dalam menghadapi sesuatu, Devin justru merasa di setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Warna 1 Asa [END]
Fanficrainbow ; a combination of 7 different colors that came after the storm /// Mark-Gigi ; about selflove Ren-Nirmala ; about falling in love in all conditions Axel-Rindu ; about revenge Gilang-Sheryl ; about friend zone Dylan-Aretha ; about who stay...