Maghrib

2K 323 389
                                    

"Yaelah, Ko... Dipikir gue anak bocah apa dikasih yupi?" Tanya Gilang sambil mendecak karena bukannya memberikan Chitato sesuai pesanan, Gilang malah mendapat permen yupi dua biji.

 Dipikir gue anak bocah apa dikasih yupi?" Tanya Gilang sambil mendecak karena bukannya memberikan Chitato sesuai pesanan, Gilang malah mendapat permen yupi dua biji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah makan aja sih" decak Windu sambil terus menyesap kopi hitam buatan Gilang.

Untung Gilang anaknya Bu Layla itu baik hati dan tidak sombong, kalau engga dia udah ngambek kali...

Lau Sicheng atau yang biasa dipanggil Ko Sicheng ini punya nama lokal. Windu namanya. Itu pun yang manggil cuma beberapa orang aja. Tapi semua orang di gang Bhinneka selalu manggil dia dengan sebutan Ko Sicheng.

"Ko"

"Hmmmm"

"Lu punya cewek ga sih?" Tanya Gilang penasaran.

Windu yang sedari tadi hanya fokus ke ponsel dan kopi hitamnya langsung mendongak "... Kok kepo?"

"YAELAH." Gilang mendecak "Tinggal jawab aja susah banget lu, kohhh..."

Windu tertawa kecil "Adaaa"

"Boong?"

"Tuh kan, giliran dijawab ga percaya." Windu kembali mendecak karena Gilang memang banyak maunya.

"Tapi lu ga keliatan pernah bawa cewek..."

"Ya emang ga pernah." Jawab Windu sambil mengangguk "—Gue LDR soalnya. Cewek gue lagi kuliah di Singapore."

"Widih... Keren juga cewek lu, koh..." Gilang sedikit terperangah.

Sebenernya ga kaget kaget amat juga sih, toh Gilang juga tau Windu anaknya emang agak high class. Soalnya meskipun warungnya yang ini ga gede-gede amat, babanya Windu punya toko emas di pasar yang lumayan sukses. Jadi dia ini termasuk holkay Gang Bhinneka.

"Lo ga takut dia selingkuh apa, koh? Siapa tau bule Singapur lebih menarik daripada lu...?" Gilang memiringkan kepalanya.

Windu menggeleng "Rata-rata orang Singapore mukanya kayak gue... Malah gantengan gue!"

"Sok iye lu, koh" Gilang mencibir.

Tak berselang lama, seseorang menginterupsi obrolan mereka.

"Beli~~"

"Beli apa nichhh???" Tanya Gilang jahil.

"Beli Betadine dong, Lang." Jawab Rindu.

"Bentar ye" ucap Gilang sebelum mausk ke dalam kios dan mengambil satu botol Betadine berukuran kecil "Buat siapa, Rin?"

Rindu menggeleng "Buat stock aja di kostan. Nih uangnya. Makasih ya"

Setelahnya Rindu langsung pergi. Aneh. Padahal Gilang belum menyebutkan nominalnya tapi Rindu sudah tau.

"Itu si Rindu emang suka beli Betadine apa gimana dah...." Canda Gilang sambil tertawa kecil karena ia memang tidak bermaksud untuk serius.

"Iya. Gue perhatiin emang sering." Ucap Windu "Anak kostan cewek pada sering baku hantam apa gimana sih? Masa dua Minggu sekali beli Betadine? Mang Jarwo yang kerjaannya tukang motong ayam aja ga segitunya."

7 Warna 1 Asa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang