⚠️Tamasya Kebun Teh (Pt 2)⚠️

1.9K 207 327
                                    

Flashback : on

Sheryl tidak bisa tenang saat ia tau ternyata Gilang memang menyukai dirinya

Iya.

Ia mendengar obrolan Gilang dan Rindu siang tadi. Melihat lelaki itu tidak menyangkal membuatnya semakin yakin bahwa ada yang salah di sini.

Dan mungkin itu juga yang membuatnya memanggil Gilang untuk berbicara berdua di dapur sekarang.

Ia sudah tidak mau menahan gengsi dan egonya lagi, ia mau melepaskan semuanya sekarang.

Setidaknya ia ingin semuanya berakhir melegakan.

"Mau ngomong apa sih? Gelisah gitu lo..." Ucap Gilang yang terheran-heran dengan sikap Sheryl

Gadis itu memantapkan hatinya lebih dulu, kemudian ia menarik nafas dan menatap Gilang lamat-lamat.

"Gue mau lo jawab jujur." Sheryl mengepalkan tangannya diam-diam "Lo... Naksir gue, Lang?"

Gilang yang raut wajahnya selalu tenang, kini terlihat berbeda

"Tau darimana?" Tanya Gilang dengan nada rendahnya, tatapan mata serius Gilang membuat nyali Sheryl ciut lagi.

"Y-ya... Banyak. Dan gue cukup sering mempertanyakan tingkah lo ke gue yang ga kayak orang temenan, Lang." Ucap Sheryl

"Bagian mananya yang ga kayak temenan?" Tanya Gilang dengan alis terangkat.

Sheryl menunduk sejenak, ditanya seperti itu membuat Sheryl tidak tau mau menjawab apa.

"Kenapa lo tiba-tiba mau tau?" Tanya Gilang sambil maju satu langkah "Lo tau gue sekarang pacaran sama Sofia kan?"

Sheryl memberanikan diri untuk mendongak "Soalnya gue suka sama lo."

Kini giliran pupil Gilang yang bergetar "Hah?"

"Gue suka sama lo. Tapi gue tau semuanya sia-sia karena lo sekarang pacaran sama Sofia! Gue ga tau kenapa orang-orang bilang lo sukanya sama gue, tapi kalau emang bener... Gue makin ga paham apa yang ada di otak lo sampe jadian sama Sofia!"

"..."

"Tapi gue harap gue salah... Semoga lo emang bener-bener suka sama Sofia. Karena gue ga bisa mikir alasan terbaik lo ngelakuin ini semua" ucap Sheryl nanar

Saat Sheryl ingin pergi, Gilang menahan tangannya.

"Lo suka sama gue?" Gilang bertanya dengan nada datar

"Iya."

"Meskipun gue punya pacar?"

".... Iya"

"Meskipun lo tau pacar gue ada di villa ini sekarang?"

"Lang kalau lo cuma mau mempermalukan gue—"

Ucapan Sheryl terhenti ketika Gilang membungkam bibirnya dengan bibir lelaki itu.

Sial.

Semuanya terlalu tiba-tiba.

Sheryl tau ini salah, tapi entah mengapa hatinya tidak bisa bohong.

Ia menginginkan Gilang.

Tak lama tautan itu terlepas, tentu Gilang tidak punya banyak nyali untuk berlama-lama dalam situasi itu mengingat bukan hanya ada mereka yang ada di villa ini. Siapapun bisa datang dan memergoki mereka berdua. Dan akan sangat buruk jika itu adalah Sofia.

"Yang tadi maksudnya apa?"

Gilang menghela nafas "Dugaan lo bener."

"Terus... KIta gimana?"

7 Warna 1 Asa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang