7 Warna 1 Asa [END]

Penting

Friendzone.

Sudah tidak terhitung berapa kali Gilang selalu diledek dengan istilah itu. Istilah yang membuat sebuah hubungan pertemanan menjadi seolah sangat berat dilakukan.

Tapi memang benar sih.

Gilang sangat tidak suka Friendzone karena ia tidak suka hal-hal yang setengah-setengah. Kalau mau naksir ya naksir sekalian, kalau mau temenan ya temenan aja ga usah bawa perasaan.

Ngomong sih gampang, tapi kalau udah dijalanin? Emangnya mampu bersikap biasa aja padahal dalam hati ada benih cinta?

Gilang bukannya ga bisa, tapi dia cuma ga punya alasan untuk berhenti suka sama Sheryl. Dan menurut Gilang, temenan itu bukan jadi pembatas buat suka sama seseorang.

Gilang pernah bilang soalnya, kalau udah naksir, mau dia temen kek, anak presiden kek, siluman babi kek, bakal tetep naksir!

"Kamu tuh sama Sheryl udah pacaran belum sih?"

Ucapan yang tiba-tiba dilontarkan oleh Ayah Joni itu membuat Gilang tersedak ludah sendiri.

"Pacaran apaan dah, yah?!" Gilang mendecak tetapi dengan volume kecil karena yang sedang dibicarakan tengah berada di radar yang sama dengannya.

Joni melirik anaknya dan Sheryl bergantian "Ayah tuh pernah muda loh, A. Dari cara kamu memperlakukan Sheryl aja udah beda"

"... Emang keliatan ya, yah?"

"Sangat."

"Tapi kok dia ga sadar..."

Joni mengalihkan fokusnya pada dua perempuan yang tengah sibuk di dapur. Walaupun Sheryl tidak banyak membantu, tapi setidaknya Joni bersyukur karena istrinya ada teman mengobrol.

"Karena kamu ga pernah ngomong ke dia mungkin?" Tanya Joni sambil memiringkan kepalanya "Coba aja kamu ngomong."

"Kalau nanti dia ngejauh gimana? Aku mending bertepuk sebelah tangan sampe tua daripada harus dijauhin, yah." Gilang menghela nafas gusar.

Joni tersenyum tipis "Kamu tau ga? Dulu ayah sama ibu kamu itu juga temenan. Kita saling support waktu kita kehilangan pasangan. Dan ayah bukannya bisa cepet ngelupain bunda kamu, tapi... Ayah cuma ngerasa kalau ibu kamu itu orang yang bisa bikin ayah merasa lebih baik..."

"Terus... Ayah gimana caranya ngomong ke ibu kalau ayah naksir?"

"Ibu kamu duluan sih yang ngomong. Waktu itu ayah pasif banget" jawab Joni sambil mengingat-ingat "Kalau kamu mau tips pdkt, tanya ibu aja. Dia jagonya."

"Buset... Keren juga si ibu" Gilang tertawa pelan.

"Apa? Ngomongin ibu ya?"