⚠️Knives In⚠️

1.1K 143 125
                                    

Rindu terduduk lemas di atas kloset ketika melihat hasil testpack nya. Dua garis yang sangat jelas tercetak di sana.

Meski ia tau Axel sangat mencintainya, bukan berarti lelaki itu akan menerima kabar ini dengan senang hati.

Rindu mengusap airmatanya yang mengalir karena pusing memikirkan bagaimana reaksi Axel nanti.

Ia menggigit bibir dan mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang. Seseorang yang sekiranya bisa ia percaya

"Hm?"

"Lan... Lo lagi sama Axel ga?" Tanya Rindu

"Lo nangis?!"

Rindu menahan tangisnya "Gue bingung banget..."

"Gue lagi ga sama Axel sih, nanti gue bantu cari—"

"Ga usah, Lan. Gue mau ketemu lo aja bisa ga?"

"Bisa. Lo lagi di apart?"

"Iya"

"Oke. 10 menit gue sampe sana. Lo tunggu aja di lobby."

"Iya, Lan. Makasih ya"

Tut... Tut... Tut...

Rindu mematikan ponselnya dan mengganti pakaian sebelum turun ke lobby. Sesampainya di sana, Rindu cukup terkejut melihat Alan yang sudah berdiri di tengah lobby dengan ponsel di tangan.

"Lo ngebut?" Tanya Rindu

Alan menoleh, kemudian menjawab asal "Jalanan kosong"

"Gue boleh cerita di mobil ga?"

Alan cuma mengangguk dan membiarkan Rindu berjalan duluan menuju parkiran. Sementara Alan terus menengok ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya.

Setelah masuk ke mobil, Alan langsung membawa Rindu untuk makan siang. Ia yakin dan percaya gadis itu tidak kepikiran untuk makan sama sekali.

"Lo mau makan apa?" Tanya Alan sambil menyerahkan menu padanya

Rindu hanya menggeleng "Ga mau. Takut mual"

Alan mengerutkan dahi, kemudian menatap Rindu dengan tatapan bingung "Lo... Sakit?"

Rindu menarik nafas sejenak, kemudian mengeluarkan testpack dari dalam tasnya. Tanpa bersuara ia menyodorkan testpack tersebut pada Alan

"...???" Butuh waktu bagi Alan untuk mencerna semuanya

"Gue hamil. Itu testpack ketiga gue. Dan semuanya positif." Ucap Rindu pelan

Berbeda dari bayangan Rindu, Alan justru tersenyum lebar.

"Waw... Selamat ya!" Ucapnya yang masih sesekali melihat ke arah testpack itu seolah baru saja melihat fenomena alam langka "Axel udah tau?"

Rindu menggeleng lesu

"Kenapa belum?"

"Gue takut reaksinya ga kayak lo..."

Alan mengerutkan dahinya "Hng? Maksudnya?"

"Gue takut dia malah marah..."

"Marah?" Alan tidak percaya pendengarannya "Gue jewer dia kalo sampe marah sama lo! Udah jelas-jelas lo hamil gara-gara dia! Masa iya dia marah?"

"Ya lo kan tau dia belum siap sama hal-hal kayak gini." Rindu menunjuk testpacknya di akhir kalimat

"Ya kalo ga siap kenapa ga ada tindakan pencegahan gitu? Lo berharap apa dari sex tanpa kondom? Doorprize?" Alan bertanya sarkas

7 Warna 1 Asa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang