Ren menatap pantulan dirinya di kaca sambil memakai jaket milik Gilang. Iya. Gilang di kostan ini sudah seperti bandar jaket.
"Mau kemana lu bang, tumben wangi banget kayak kuburan baru" ucap Devin agak nyinyir.
Ren tertawa "Mau pergi sama Nirmala"
"Ciailah... Pantes auranya jadi penuh asmara gitu" ucap Devin sambil terkikik "Mau pergi kemana si?"
"Ada dehhh, kepo aja anda" Ren mengacak-acak rambut Devin dan berjalan keluar dari kostan.
Sekarang ia harus menjemput Nirmala di rumah abinya. Semua udah siap sih, tinggal mentalnya yang belom.
Ren menarik nafas sebelum mengetuk pintu calon mertuanya.
Tak lama Somad keluar dengan wajah datarnya.
"Assalamualaikum ustadz" ucap Ren dengan senyum cerahnya.
"Waalaikumsalam. Nyari siapa, nak?" Tanya Somad
"Nirmala-nya ada, ustadz?" Tanya Ren
"Mau kamu ajak kemana?"
"Mau saya ajak ke bazar buku, ustadz. Ga terlalu jauh kok, cuma di taman kota" ucap Ren dengan senyumnya yang meyakinkan
Somad melihat ke arah jam "Ini sudah malam loh, kalian mau kembali jam berapa?"
"Insyaallah sebelum jam 10 udah di rumah lagi, ustadz" jawab Ren
"Sebelum jam 9 ya. Jangan terlalu malam, ga baik." Somad mewanti-wanti "Ya sudah silahkan, hati-hati bawa motornya ya nak."
"Pasti, ustadz" jawab Ren mantap.
Setelahnya Somad ke dalam dan bergantian dengan Nirmala yang sudah menerima izin dari pria paruh baya itu.
"Wah... Mas Ren keren banget bisa sampe diizinin" ucap Nirmala dengan tawa kecil.
"Mas Ren gitu loh~" ucapnya agak sombong "Ya udah, yuk berangkat sekarang? Keburu malem"
Ren dan Nirmala segera pergi menuju tempat tujuan mereka. Bukan ke bazar buku, melainkan rumah Jenni yang hari ini tengah berulangtahun.
Ren terpaksa berbohong karena ia tau hubungan Ustadz Somad dan maminya Nirmala tidak baik meski ia tidak tau alasannya.
Mereka sampai di rumah Jenni dan langsung disambut oleh security di sana.
"Maaf, ada perlu apa ya?" Tanya sang security
"Saya mau ketemu sama pemilik rumah ini" Nirmala kemudian mengeluarkan undangan berwarna merah maroon dari dalam tasnya "Saya diundang kok"
"Baik, silahkan masuk" Ucap sang security sebelum Nirmala dan Ren melangkah masuk ke rumah mewah milik Jenni.
Wanita itu memang sudah berhasil menggapai cita-citanya menjadi wanita kaya raya yang tidak perlu laki-laki.
"Vaneshaa!!!! Sini sayang!!!" Jenni langsung menyambutnya dengan wajah sumringah
"Mami!!!" Nirmala menghampiri dan langsung memeluknya erat "Selamat ulangtahun ya mami..."
"Thank you so much dear~" Jenni mengecup pipi Nirmala "Makasih ya udah dateng ke pesta ulangtahun mami"
Nirmala mengangguk "Aku harus dateng dong! Kan ini pesta ulangtahun mamiku sendiri!"
Jenni tersenyum lebar, kemudian mengusap kepala Nirmala penuh sayang.
"Mami! Aku ke sini ngajak Mas Ren loh..."
"Mas Ren...?"
"Iya... Mas! Sini!"
Ren menghampiri dengan kikuk, kemudian menyalami Jenni sopan "Saya Ren, tante"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Warna 1 Asa [END]
Fanfictionrainbow ; a combination of 7 different colors that came after the storm /// Mark-Gigi ; about selflove Ren-Nirmala ; about falling in love in all conditions Axel-Rindu ; about revenge Gilang-Sheryl ; about friend zone Dylan-Aretha ; about who stay...