Tamasya Kebun Teh (pt 1)

1.4K 225 339
                                    

Dari 15 orang yang datang hari itu, mereka terbagi ke 3 mobil. Devin, Cherry, Jane, Bian dan Nirmala berada di satu mobil yang dikendarai oleh Devin. Axel, Rindu, Ren, Aretha dan Alan menggunakan mobil Devin yang satu lagi, bukannya Alan ga mau minjemin mobilnya, tapi daripada ditanyain ini itu sama orang-orang, mending pinjem Devin aja. Dan terakhir...

"Ini gapapa kamu yang nyetir?" Tanya Gilang pada Sofia yang sedang memakai seat belt nya.

"Gapapa, puncak deket" jawab Sofia tanpa menatap Gilang

Gilang menoleh ke arah Mark yang duduk di belakang "Lu ga bisa bawa mobil bang?"

"Ga ada SIM gue. Takut ada apa-apa juga. Tapi kalo lo capek gantian ya, Sof" ucap Mark pada gadis di depannya

Sofia mengangguk "Udah capek sih, tapi gapapa"

Karena celetukkan Sofia itu, satu mobil auto diem.

"Gimana maksudnya...?" Gilang bertanya pelan

Sofia menoleh, kemudian tersenyum "I'm kiddingggg"

Gigi sih mau ketawa banget dengernya, siapa juga yang ga capek kalo cowoknya terang-terangan gandengan sama cewek lain? Udah mana ga izin dulu kalau mau makan bakso sama 'gebetan'-nya

Ditambah sekarang mereka satu mobil, perasaan Sofia pasti campur aduk.

Gigi sahabat Sofia, tapi Gigi juga temennya Sheryl, jadi dia ga terlalu bisa ikut campur sama masalah percintaan mereka bertiga. Cuma kalau udah kelewat batas, itu waktunya Gigi buat nampol pala nya Gilang biar sadar.

"Pada mau denger lagu apa?" Tanya Sofia

"Lantas dong"

Mark yang mendengar itu langsung menoleh ke arah gadis yang duduk di sebelahnya.

"Kenapa? Kaget gitu mukanya?" Tanya Gigi dengan alis terangkat.

"Engga... Aku ga tau kamu suka Juicy Luicy juga" jawab Mark setengah bergumam.

"Juga? Emang siapa lagi yang suka?" Tanya Gigi lagi sambil memiringkan kepalanya

Mark tertawa canggung "Ya aku. Aku suka Juicy Luicy."

"Oh. Kirain siapa" Jawab Gigi sebelum kembali menatap lurus ke jalanan.

"Gue lupa beli Spotify premium nih, ada yang punya ga?" Sofia menoleh sejenak ke arah teman-temannya.

"Sheryl premium tuh" Gigi berseru "Pinjemin Ryl"

"Itu... Gue..." Sheryl sedikit tergagap, bahaya kalau Sofia tau Spotify nya Gilang nyangkut di dia kan?

"Sini pake punya aku aja" ucap Gilang sambil memberikan ponselnya

"Oh iya ya, kan sama aja" Sofia terkekeh sambil menyambungkan Spotify Gilang ke mobilnya

"Sama aja gimana...?" Gilang mengerutkan dahinya bingung

Sofia mengerdikkan bahunya "Akun kamu kan ada di hp nya Sheryl juga?"

"..." Gilang nge-lag dulu bentar "Aku pernah bilang?"

Sofia tersenyum, kemudian menoleh ke arah Gilang dan Sheryl yang kebetulan duduk depan belakang itu bergantian "Apa sih yang ga kamu ceritain ke aku?"

Atmosfer di mobil itu jadi kurang menyenangkan. Sofia sadar atas apa yang ia katakan, dan ia juga sudah tidak terlalu peduli apa yang akan Sheryl atau Gilang sampaikan padanya.

Sofia selama ini diam bukan karena ia tidak berdaya, tapi ia tau diri... Ia ada untuk Gilang hanya sebagai pelampiasan.

Lagipula... Memangnya dirinya punya hak untuk marah?

7 Warna 1 Asa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang