Birthday Boy pt 1

1K 145 91
                                    

"Udah pada ngumpul semua kan?" Tanya Mark yang sudah dilantik menjadi pemandu di acara ini berhubung Alan dan Axel tidak begitu suka mengatur manusia-manusia titisan setan yang mereka yakin sifatnya belum jauh berubah dari 5 tahun lalu.

"Jadi ada 14 orang, bakal dibagi ke 3 mobil. Ada mobil Devin, mobil Alan, sama mobil gue. Yang naik mobil gue ada Gilang, Ren, Nirmala, sama Gigi. Yang di mobil Devin ada Cherry, Bian, Jane sama Sheryl. Sisanya naik ke mobil Alan. Nanti rutenya gue kirim lewat grup WhatsApp. Ngerti kan?" Tanya Mark pada seluruh warganya

"Ngertiiiii" jawab Sheryl dan Gilang kompak yang sudah seperti anak TK mau karyawisata

Akhirnya mereka masuk ke mobil masing-masing. Mobil Alan dan mobil Mark aman-aman saja, mereka langsung masuk dan tidak banyak ribut.

Berbeda halnya dengan mobil yang dikemudikan oleh Devin.

"Gue di depan pokoknya!" Bian berseru

"Enak aja! Tempat Cherry itu! Lu belakang aja sono!" Ucap Devin ketus sambil menahan pintu agar Bian tidak bisa masuk.

Padahal Bian sudah memohon-mohon karena masih berada di situasi yang rumit dengan Jane, tapi apa mau dikata?

"Gue pinggir ya, Ryl? Please...?" Ucap Bian setengah memohon

"Ga. Gue kalo perjalanan panjang suka mabok. Lo tengah aja" dengan kekuatan penuh Sheryl mendorong Bian untuk ke tengah hingga ia berhimpitan dengan Jane.

Gadis itu cuma diam.

Rasanya awkward sekali.

"Udah ready belom?"

"Udaahh" jawab Sheryl paling semangat

Akhirnya mobil itu pun jalan juga meskipun sudah tertinggal jauh dari mobil orang-orang.

"Lawan main lo yang di series itu ganteng banget dah!" Sheryl membuka topik karena situasi mobil terlalu hening untuknya yang suka keributan

"Siapa? Rimba?" Tanya Bian dengan alis terangkat

"Iya! Asli! Cakep banget!" Sheryl kembali memuja

"Biasa aja perasaan" Bian langsung julid

"Ih ganteng tau! Ya kan, Jane! Cakep banget ga si tu orang?"

Jane menoleh untuk menatap Sheryl, tapi malah tatapan Bian yang ia dapatkan. Ia berdehem singkat sebelum membuang muka.

"Ganteng"

Bian reflek merotasikan bola mata

"TUH KAAAN!! Dia aslinya gimana, Jane? Kan kalo karakternya di series itu rada brengsek dikit ya..."

"Dia..." Jane berpikir sejenak, membayangkan sosok Rimba di matanya "... Baik. Gentle juga. Intinya lovable lah"

"Cih" Bian diam-diam mendecih sebal

"Ngape lu jadi sensi, tong?" Sheryl menyikut Bian "Oh iya... Panas ya mantannya muji-muji cowok lain? Ciailaaahhhh... Gamon lu bang?"

"Apaan si." Bian mendesis

Devin ikut tertawa di depan.

Memang, di atas Devin masih ada Sheryl yang level ngeselinnya udah ga tertolong lagi.

"Tapi kayaknya gue waktu itu ketemu lo lagi sama cewek dah..." Gumam Sheryl.

Bian mengerjapkan matanya beberapa kali.

Cewek yang mana nih...

"Dia baik banget tau! Gue aja dibeliin makan hehe... Emang dia tau aja ya dompet anak kost sama budak korporat tanggal tua..." Ucap Sheryl sambil nyengir

7 Warna 1 Asa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang