"Apa para kadet masih ada didalam?" Tanya Nyx kepada dua orang polisi militer, yang sedang berjaga diluar pintu masuk.
"Ha'i! Masih ada beberapa kadet pelatihan yang sedang makan," ucap salah satu penjaga dan membukakan pintu untuk Nyx masuk.
Nyx perlahan masuk dan menatap mereka dari atas sana.
"Apakah ada kadet yang bernama, Mikasa Ackerman dan Armin Arlert disini?" Ucap Nyx lantang, membuat orang orang yang sedang makan, mendongak kearahnya.
Terlihat seorang anak laki laki blonde yang seperti perempuan, dan seorang perempuan berambut hitam pendek langsung berdiri menghadap Nyx.
"Itu kami!" Ucap Anak laki laki pirang itu, yang diketahui bernama Armin Arlert.
"Kalian berdua dipanggil untuk menjadi saksi, di persidangan Eren Yaegar sore nanti," ucap Nyx menatap keduanya dari atas.
Terlihat gadis bermarga Ackerman itu, menatapnya dengan wajah kekhawatiran.
"Ha'i," ucap Armin dan Mikasa bersamaan, dan memberikan hormat.
Nyx hanya menatap keduanya singkat, dan berniat langsung pergi dari sana.
"Yoo, kapten Nyx! Lama tidak bertemu!" Panggil seorang pria dari bawah sana, ia adalah salah satu anggota polisi militer.
"Sudah lama tak terlihat, kau semakin cantik saja! Benar kan??" Ucap si pria itu kepada teman temannya.
Dan mereka tertawa.
Nyx hanya menatap mereka dingin.
Para kadet yang berada di sana, hanya menyimak dalam diam, para senior senior mereka yang berlagak kurang ajar.
"Apakah kau ingin minum bersama kami? Tenang saja! Aku yang traktir!" Ucap pria itu dengan sombongnya.
"Ya itu benar, ayo minum bersama kami! Jangan terlalu sibuk dengan pekerjaanmu, manis. Sekali kali bersenang senanglah disini! Kami akan menerimamu selalu!" Ucap seseorang yang datang dari arah pintu, dan mencoba merangkul Nyx dari belakang.
Tapi, sebelum pria itu menyentuh Nyx. Wanita itu langsung mencengkram kuat pergelangan tangan pria itu, dan membuat pria itu memekik.
"Arhgh!"
Nyx tanpa melihat ke arah pria itu, dan langsung mencengkram kerah belakang jaket pria itu, dan mengangkatnya.
Nyx mengangkat pria itu dari kerahnya, dan menempatkan pria itu menggantung dari atas sana.
Pria itu melihat kebawah dengan ngeri, seandainya jika Nyx melepaskan cengkraman pada kerahnya, bisa bisa tulang tulangnya akan patah.
"Hei hei ma-maafkan aku, cepat tarik aku! Hei dasar wanita jalang!" Pria itu berontak takut, ia menutup matanya.
"Diamlah. Cengkraman ku, mungkin saja akan melemah, dan membuatku melepaskanmu dari atas sini," ucap Nyx dingin, dia benci dengan orang orang ini. Dia harap mereka segera mati.
Para kadet yang melihat adegan itu, hanya menatap ngeri dan hanya terdiam. Mereka juga sama paniknya, sebenarnya.
"Hei hei hei! Ini ruang makan! Jangan membuat kekacauan disini!" Teriak si ibu kantin.
"Oi oi oi! Itu sangat berbahaya loh, cepat turunkan dia!" Teriak pria yang sebelumnya dari bawah sana, dengan sama paniknya.
"Oh? Jadi kalian ingin teman kalian kulepaskan?" Tanya Nyx dengan seringai kemenangan.
"Arghh! Tidak tidak! Baiklah baiklah, maaf-maafkan aku! Maafkan kami! Kami tidak akan mengangganggimu la- lagi! Aku janji! Sekarang lepaskan aku!!" Ucap pria itu yang semakin panik, kini dengan berderai air mata diwajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️
Fanfiction[ REINER BRAUN X OC/READER) Wegen dir, deine Anwesenheit. Iris berwarna Onyx itu terlihat sangat gelap dan gelap.. Tapi, dibalik semua kegelapan itu, terdapat sebuah cahaya yang sudah lama tidak muncul dari sana. Iris merah darah itu menjelaskan sem...