neun

138 17 2
                                    

"Aaric!"

Nyx berteriak terbangun dari tidurnya, dengan keringat bercucuran dari dahinya.

Ia segera duduk sambil memeganh dadanya. Lagi lagi ia memimpikan mimpi itu...

Hhah.. Hahftt hakhhh!!

Nyx mengerang dengan nafasnya yang menderu deru.

Ia meremas kuat dadanya, merasakan sesak menusuk didadanya.

Tubuhnya bergetar hebat! Nyx mencengkram kuat sprei tempat tidurnya, nafasnya tercekat!

Keringat semakin bercucuran dari dahinya.

Saking tidak tahannya, Nyx mengguling menjatuhkan dirinya di lantai kayu.

Ia memukul mukul dadanya, sampai meremas rambutnya kuat untuk menghilangkan rasa sesak yang menyiksanya itu.

Tanpa sadar, air mata mengalir dari matanya, diiringi dengan keringat.

"Maaf... Maafkan aku..."

Nyx keluar dari kamarnya dengan wajah yang kusut, dan rambut yang masih berantakan walaupun sudah mandi.

Ia meringis dan memegang kepalanya yang agak nyeri! Jujur saja, hampir setiap hari dia selalu seperti ini.

Dan kali ini, malah makin parah!

Nyx bersendar di pintu kamarnya, dengan wajah menunduk. Ia mencengkram dadanya kuat, dan menggigit bibirnya kuat.

'Kapan ini akan berhenti?'

...

Kini para prajurit baru pasukan pengintai, telah tiba di markas pasukan pengintai, sedang menunggu seragan merea, karena mereka telah resmi menjadi pasukan pengintai.

Eren yang melihat teman temannya, meminta izin kepada Oluo untuk menemui mereka.

"Hei, Mikasa! Armin!" Panggil Eren dan berlari ke arah mereka.

"Eren!" Ucap Mikasa membalikan badannya melihat Eren dengan tatapan khawatir.

"Sudah lama tak bertemu!" Ucap Eren senang melihat teman temannya.

"Eren mereka tak menyiksamu kan? Seperti bereksperimen pada tubuhmu dan sampai menghancurkan mentalmu!?" Ucap Mikasa yang heboh dengan wajah khawatirnya.

"Tidak ada hal seperti itu kok" Kata Eren ngeri dengan kata kata yang diucapkan gadis Ackerman itu.

Mikasa terlihat kesal. "Si cebol itu keterlaluan, aku akan membalasnya suatu hari nanti!" Ucap Mikasa memasang wajah gelapnya. Dirinya teringat akan kejadian, Levi yang menghajar Eren sampai babak belur saat mereka di persidangan.

"Maksudmu kapten levi, ya?" Ucap Eren sweat drop.

Levi berada tak jauh dari sana, langsung pergi sambil membawa kudanya, dengan wajahnya yang menyebalkan itu.

Teman teman satu angkatan mereka datang dan menyapa Eren.

"Ternyata semuanya ada disini, ya!" Ucap Eren senang.

"Tetapi, ini berarti kalian semua menjadi prajurit pengintai?" Tanya Eren.

Mereka mengangguk.

"Jadi yang masuk resimen polisi militer hanya Jean, Annie Marco-" Ucapan Eren terhenti saat seseorang datang dari arah belakangnya. Ia berbalik melihat ternyata itu Jean.

"Kenapa kau juga ada disini?" Tanya Eren heran, karena setahunya Jean mengatakan bahwa akan masuk polisi militer.

"Marco sudah mati." Ucap Jean.

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang