Ch.26 Reaksi Alkohol & Stimulate

3.1K 43 2
                                    

Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.

Suara dentuman musik bertalu-talu di dalam klub malam. Udara dipenuhi dengan keseruan muda-mudi merayakan hari Valentine. Ada yang berpasangan, ada yang besama sahabat. Sama seperti Ghea yang hari ini hanya datang berdua dengan Mia. Tanpa tahu sama sekali apa yang sedang mengintai.

Gadis yang sakit hati karena Evander Xu tidak membalas rasa cintanya melampiaskan kebencian pada sahabat sendiri. Padahal, Ghea sudah berusaha sebisa mungkin untuk menjaga hati temannya.

Ia membawa obat stimulate atau biasa dikenal sebagai obat perangsang. Membelinya dari teman lain yang mengatakan satu butir saja sudah cukup untuk membuat Ghea menjadi hilang kendali. Apalagi, jika ditambah dengan alkohol yang cukup banyak, maka hasilnya akan ….

“Ghea! Minuman ini untukmu!” seru Mia menyerahkan gelas tinggi yang sudah diberi butiran obat perangsang.

Obat itu tidak terlihat di dasar gelas karena sudah larut sepanjang perjalanan dari bar menuju lantai dansa. Warna yang cokelat tua membuat semakin samar.

Ghea terkejut, “Untukku? Tapi, aku tidak memesannya!”

“Compliment dari teman bartenderku. Dia suka melihatmu, jadi dia buatkan segelas ini khusus untukmu. Minumlah, rasanya sangat enak!” ucap Mia kembali menyodorkan gelas berbahaya tersebut.

Kening Ghea mengernyit, sekaligus tertawa lebar. “Teman bartendermu suka melihatku?”

Mia mengangguk, ikut tertawa. “Kamu sangat cantik malam ini dengan pakaian stylish! One piece hitam dipadu dengan sepatu boot selutut? Siapa yang bisa menolaknya!”

Lalu, dalam hati, kebencian itu terdengar lagi. ‘Tidak ada yang bisa menolakmu! Termasuk Evan juga tidak bisa berhenti menyukaimu! Aku akan membuatnya melihat sisi lain darimu malam ini!’ dengkusnya sinis.

“Ayolah, minum ini! Dia sudah susah payah membuatkannya untukmu!” rayu Mia menarik jemari Ghea untuk menerima gelas tersebut.

“Apakah ini memabukkan? Aku tidak berani pulang mabuk ke rumah Daddy Sean! Nanti aku dimarahi!” ragu Miss Kingston. Entah memang polos, atau ia terlalu percaya dengan sahabat baiknya.

Mia menggeleng dan tertawa kencang. “Ini hanya sekedar cocktail ringan saja! Tidak banyak alkohol di dalamnya! Mana mungkin aku sengaja membuatmu mabuk, hah?”

Akhirnya, diterima juga gelas berukuran jumbo itu. Ghea mengambilnya dari tangan Mia. Sudah setengah jam lebih mereka berjoget hingga berkeringat dan tenggorokan dirasa kering.

“Oke, oke! Aku juga sudah lumayan haus! Katakan pada temanmu terima kasih, ya!” angguk Kitty Cat mulai meneguk sedikit demi sedikit minuman di dalam gelasnya.

“Minum yang banyak! Habiskan saja juga tidak apa-apa!” gelak Mia puas karena rencanya semakin berhasil detik demi detik.

Lalu, mata cokelat gadis itu melirik pada meja kosong di pinggiran lantai dansa. “Kita duduk saja dulu sebentar di sana. Menghabiskan minuman, lalu berdansa lagi!”

Ghea manggut-manggut saja, menuruti apa kata sahabat yang dirasa sudah lebih banyak mengetahui tentang dunia malam ketimbang dirinya.

Duduk di kursi bundar, keduanya terlihat mengobrol santai. Sepanjang berbincang, Ghea terus menenggak minuman yang memang rasanya menyegarkan. Walau diberi campuran alkohol yang cukup banyak, tetapi rasanya tetap halus.

Sebagai gadis yang menghabiskan masa remaja di asrama khusus wanita, ia teramat sangat jarang meminum sesuatu yang berbau alkohol. Entah apakah dia bisa tahan dengan minuman beralkohol sebesar gelas jumbo tersebut.

SUGAR BABY OF THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang