Ch.28 Ayo Bercinta! (Pt.2)

7.6K 61 2
                                    

Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.

Evan benar-benar kelabakan menghadapi Ghea yang sudah setengah waras akibat pengaruh alkohol dan obat perangsang. Kelakuan gadis itu di luar nalar. Mulai dari melepas pakaian dalamnya sendiri, mengajak bercinta, sampai meremas kelaki-lakian sang agen rahasia.

Dalam satu pelukan hangat yang ia berikan pada gadis manis itu, Evan memutuskan untuk memulangkan Ghea saja. Dalam diri merasa takut kalau ia tidak bisa menahan nafsu birahi bila terus digerayangi dan diciumi oleh Miss Kingston.

Tentu saja, Evan tidak punya pikiran bahwa seorang Sean Lycus mungkin saja berbuat sesuatu kepada wanita yang diam-diam ia cintai. Dalam benaknya, mafia itu benar-benar memposisikan diri sebagai pengganti ayah yang sudah meninggal.

Dengan terpaksa, ia mengikat tangan Ghea agar tidak mengganggu konsentrasinya saat menyetir. Ia takut tubuh sintal jadi terekspose bebas karena Kitty Cat terus menerus ingin membuka pakaian. Obat perangsang yang berlebihan memang bisa memberikan efek rasa panas di sekujur tubuh pemakainya.

“Evaaan, kenapa aku diikat terus? Aku tidak bisa menggaruk punggung!” rengen Ghea cemberut. Namun, beberapa detik kemudian tertawa sendiri dan melirik nakal. “Tolong garuk punggung dan dadaku, ya!”

Menggeleng, menghela napas panjang, Evan tidak bereaksi. Ia terus memandangi jalanan. “Tidak lama lagi kamu sampai rumah.”

“Rumah? Yeay! Daddy Sean! Hit me, Daddy! Yes!” gelak Ghea menirukan teriakan Abigail dengan lantang.

‘Begini ini, bagaimana aku bisa tahan? Sekarang saja pikiran jahatku sudah berkata untuk membuka seluruh pakaiannya dan bercinta di jok belakang!’ dengkus sang agen rahasia di dalam hatinya.

***

Roda terus berputar, jarak semakin tipis, dan mereka pun sampai di depan sebuah rumah mewah nan megah. Pagar tinggi menjulang, mengabsahkan kekayaan pemiliknya yang tidak berbatas.

Dua orang pengawal mendekat. Evan membuka jendela di kedua pintu. “Aku membawa Ghea pulang. Dia mabuk!”

Satu orang pengawal mengambil walkie talkie, “Claudio, ada yang mengantarkan Nona Ghea pulang dalam keadaan mabuk,” lapornya.

Tak lama, gerbang terbuka secara otomatis. Evan menarik napas panjang. Teringat misinya untuk bisa menyusup ke dalam organisasi Lycus melalui Ghea. Malam ini, ia akan memasuki rumah mafia paling berbahaya yang ada di kota New York.

“Akan ada yang menunggu di teras. Terus saja masuk!” ucap penjaga.

Evan mengangguk. Ketegangan jelas terlihat di wajahnya. Ia sudah menyimpan pistol di sebuah tempat rahasia, di bawah joknya. Jangan sampai ada yang tahu kalau dia membawa senjata api tersebut.

Pekat malam tidak terlalu terasa karena ada lampu taman yang mengiringi berputarnya roda. Menoleh ke kanan, ada sebuah air mancur disorot lampu bernuansa kekuningan yang mencerminkan ketenangan.

Menahan kegugupan yang merambati jiwa, ia berkali-kali mengatakan bahwa dirinya adalah Evander Xu, seorang mahasiswa. Bukan agen pemerintah yang berjaga-jaga. Harus bersikap seperti anak kuliah pada umumnya.

Sampai di teras, ada Gabe dan Bao serta dua bodyguard lain. Suara kendaraan terdengar sayup di belakangnya. Melirik melalui kaca spion di tengah, Evan bisa melihat ada kendaraan SUV berwarna hitam memasuki gerbang.

Ia tidak tahu siapa yang baru datang. Selama ini, sama sekali tidak pernah tahu kalau Ghea sebenarnya di awasi. Baru melihat kendaraan yang datang tak berjauhan dengan kehadirannya, ia mulai berpikir.

SUGAR BABY OF THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang