Ch.04 Borgol dan Cambuk

244K 987 55
                                    

Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu tokoh bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.

***

Niat hati membawa Ghea untuk dilindungi, diselamatkan dari lelaki mesum hidung belang seperti Javier Blast, yang terjadi justru gadis itu ketakutan dengan seorang Sean Lycus. Bagaimana sang mafia gagah dan tampan begitu lihai menggunakan pistol telah membuat Miss Kingston berpikir dia akan bernasib sama sial jika tetap ikut paman angkatnya tersebut.

Sean kini terduduk di atas tanah dengan masih menjerit kencang. Matanya sedemikian perih terkena debu tanah. Ia bisa mendengar langkah kaki berlari menjauhinya dan tahu kalau Ghea pasti kabur lagi.

‘Dasar kucing kecil sialan! Saat kutangkap, aku akan mencincangmu! Brengsek!’ umpatnya terus menerus di dalam hati sambil mengusap-usap mata.

Claudio datang sambil terengah, langsung ikut bersimpuh di depan Tuannya. “Apakah Anda terluka, Tuan Besar Lycus?” seru pria bertumbuh tinggi besar tersebut.

“Shit, mataku dilempar debu tanah! Pasti ini iritasi parah!” geleng Sean mendengkus sangat kesal. “Di mana Ghea? Apa kamu melihatnya di sekitar sini? Fucking kid! Akan kucincang dia!”

Claudio menoleh ke kanan dan ke kiri. “Itu, Miss Ghea mendekati sungai, Tuan!” lapornya menunjuk ke arah Barat.

Sean mengerjapkan mata terus menerus, sambil menggosok pelan. Masih buram, belum bisa melihat dengan jelas. “Gadis sialan! Bisa-bisanya dia menyerangku!”

“Saya bantu, Tuan!” Claudia ikut mengusap mata Tuannya perlahan dan lembut.

“Jangan sentuh aku!” bentak Sean merasa risih dengan sentuhan sesama lelaki di tubuhnya. “Fuck! Kamu cepat kejar Ghea! Jangan sampai hilang!” perintahnya kemudian.

Mengangguk, bodyguard kepercayaan tersebut cepat berdiri, lalu berlari mengejar sang gadis. Sementara itu, sekitar lima menit kemudian Sean mulai bisa melihat dengan jernih karena debu di matanya berangsur hilang.

Menghadap ke kanan, ke kiri, “Itu dia! Tunggu pembalasanku, Kitty Cat!” desisnya saat melihat Ghea sedang berlari kencang dengan Claudio mengejar di belakang.

Bangkit, berdiri tegak, menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya kasar. “Awas, kamu, ya! Akan kutangkap dan kulempar kamu ke kandang ular kobra di rumah!”

***

Ghea terus berlari semakin kencang setelah melihat ada Claudio di belakangnya. Di depan ada sungai kecil, dan sepertinya tidak dalam. Ia bisa mendengar air gemericik dan sekilas terlihat bebatuan dangkal. Rencana, ia akan mempersulit pengawal tersebut di sana.

Memakai sepatu resmi dan jas formal tentu menyulitkan bagi Claudio untuk mengikuti gerakan lincahnya di area sungai. “Aku harus bisa pergi dari sini! Melewati sungai, berlari sedikit, maka aku akan kembali ke mini market yang tadi kutinggalkan! Aku bisa mencari pertolongan di sana!”

Niatnya sudah bulat untuk tidak kembali kepada Sean meski lelaki itu menyelamatkannya dari Javier Blast. Kaki Ghea bersiap melompat turun ke dalam sungai dangkal ketika tiba-tiba ....

“AAAA!” Ia menjerit ketakutan saat terdengar suara ledakan membelah udara.

Letusan peluru menyobek angkasa yang tenang. Dentumnya terdengar sebanyak dua kali. Sekelompok burung yang sedang ada di pepohonan reflek mengepakkan sayap, terbang menjauh. Dedaunan sontak bergerak, beberapa jatuh ke atas tanah.

“Berhenti berlari atau aku akan menembakmu, Ghea! You fucking girl!” teriak Sean dari belakang sambil mengacungkan senjatanya ke arah sang gadis. “Diam di situ!”

SUGAR BABY OF THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang