Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.
Evan tertegun mendengar apa yang dikatakan oleh Ghost Digit. Benarkah Marcus Kingston seorang agen rahasia pemerintah seperti dirinya?
“Ya, itu hanya pikiranku saja. Orang yang sampai tidak jelas siapa dirinya, biasanya antara dia mata-mata pemerintah, atau pengkhianat organsisasi hitam,” kekeh sang hacker.
“Hmm, dia memang bisa dengan mudah membuat identitas palsu untuk ke luar negeri. Dia seperti sedang kabur dari sesuatu. Sudahlah, apa pun itu, tolong cari informasi sebanyak mungkin,” tukas Evan mengembus panjang.
“Sure thing, aku akan mengabarimu saat sudah ada berita.”
“Thanks.”
Lalu, Evan mengakhiri pembicaraan mereka. Kepalanya terus berpikir mengenai Marcus Kingston. Melirik ke jam tangan yang menunjukkan pukul delapan pagi. Masih ada waktu lima jam sebelum masuk kuliah dan bertemu dengan Ghea.
Tangannya kembali mengingat sebuah nama yang ia lihat di berkas dari Bower saat di kantor dahulu. “Hmm, sepertinya aku akan mendatangi Horace Kingston dan mendapatkan informasi darinya.”
***
Mengendarai Ducatti berwarna merah, kini Evan melesat ke pinggiran kota New York. Di sana, ia segera menuju sebuah rumah kecil yang terlihat tidak terawat. Pagar sudah reot, tidak terkunci. Maka, kaki melangkah masuk. Tidak lupa, ia menutupi wajah dengan kain berwarna merah tua, mencegah siapa pun itu melihat wajahnya.
“Halo? Aku mencari Tuan Horace Kingston!” serunya mengetuk pintu.
Suara langkah kaki terdengar, pintu terbuka dan Horace muncul sambil memandang dengan mata memerah dan tubuh sempoyongan. “Kamu petugas pengantar pizza? Mana pizaa-nya?”
Evan menggeleng. “Aku hendak menemui Horace Kingston. Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan.”
“Mengenai?” Kening Horace mengernyit.
“Mengenai Ghea Kingstone.”
Pintu langsung ditutup sambil berseru, “Aku tidak kenal nama itu!” sahut Horace.
Evan meletakkan kakinya dengan cepat di antara pintu dan kusen. Lalu, ia mendorong pintu sekaligus membuat tubuh Horace terjerembab ke belakang.
“Hey! Apa-apaan ini!” marah paman bejat itu kepada Evan. “Keluar dari rumahku!” usirnya kasar.
“Jawab pertanyaanku tentang Ghea Kingston, dan aku akan segera pergi dari sini!” tanggap Evan santai, tetapi tegas. Ia bisa mencium bau alkohol yang menyengat.
Namun, Horace tidak mau berkata apa-apa. Ia justru meludahi sepatu sang agen rahasia dan tertawa kencang. “Kamu pikir kamu siapa bisa menyuruh aku ini dan itu, hah? Brengsek!”
Marah karena sepatunya diludahi, Evan langsung mengeluarkan Glock dari pinggang dan diarahkan ke kepala lelaki mabuk itu. “Mau kepalamu kulubangi dengan ini, hah? Jawab pertanyaanku!”
Melihat pistol, mata Horace terbelalak dan ia langsung mengangkat tangan. “Oke! Oke! Jangan tembak! Gara-gara Marcus dan Ghea sekarang aku didatangi orang bersenjata terus! Sialan! Iya, iya! Aku akan menjawabnya!”
Kening Evan mengernyit ketika Horace mengatakan sekarang ia sering didatangi orang bersenjata. Semua menjadi semakin jelas, bahwa benar tidak hanya dia yang mengincar Ghea.
Lalu, ia memulai interogasinya. “Bagus! Apa kamu benar pamannya Ghea Kingston?”
“Iya! Iya, aku pamannya!” angguk Horace takut, membuka pintu lebar-lebar untuk dimasuki sang agen rahasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR BABY OF THE MAFIA
Romance"Ah, yes! Harder, Sean! Harder!" Ghea Avery Kingston baru saja pindah ke rumah seorang mafia kejam bernama Sean Maximilian Lycus. Lelaki itu adalah sahabat ayahnya yang telah meninggal. Sialnya, Sean suka sekali bercinta dengan suara kencang sepert...