Ch.29 Ungkapan Cinta

5.1K 47 1
                                    

Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.

Malam yang kacau. Tidak hanya untuk Evander Xu yang jadi babak belur dihajar oleh Sean karena sempat dikira menjadi penyebab Ghea mabuk, tetapi juga bagi Tuan Besar Lycus sendiri.

Dia yang sejak awal tanpa sengaja melihat bagian tubuh Sugar Baby-nya itu tersingkap saat tertidur. Dia juga yang sejak awal hampir saja berciuman di tangga ketika menangkap tubuh kucing kecil yang hampir terjatuh. Lalu … dia pula yang selalu terbayang, merasa gamang dengan perasaannya sendiri.

Cinta tidak ada dalam kamus seorang Sean Maximilian Lycus. Wanita hanyalah pelepas kebutuhan biologis di dalam tubuh. Tempat untuk menyalurkan birahi tak terhindarkan.

Namun, semua berubah sejak gadis polos yang masih perawan bernama Ghea Avery Kingston datang dalam keseharian. Membuatnya terus membayangkan berbagai kemesraan berdua.

Kini, gadis yang pulang dalam keadaan mabuk dan terangsang membuatnya ….

“Daddy! Jangan berdiri saja! Aku kedinginan! Peluk aku!” seru Ghea di bawah pancuran shower air dingin dalam keadaan ….

Tak memakai sehelai kain pun di tubuhnya. Ia polos seperti bayi yang baru saja dilahirkan!

Sean tertegun! Napas sontak cepat memburu! Mata terbelalak maksimal, bibir tertutup rapat. Tangannya yang membawa dua potong pakaian tergantung begitu saja di depan pinggang.

“Fuck me …!” engah Sean tak bisa mengedipkan mata, apalagi berpaling!

Bagaimana bisa berpaling? Ghea memperlihatkan tubuh telanjangnya begitu saja. Mata Tuan Besar Lycus sontak menelusuri setiap keindahan di liuk ramping yang agak menggigil kedinginan.

Bagaimana buah dada kenyal dengan puncak yang berwarna merah muda merekah itu bergelinjang manja setiap Ghea bergerak. Seluruh kulit gadis ini putih mulus … sangat sempurna!

“Shit …,” desis Sean masih tidak bisa berpaling. Dia ingin menampar dirinya sendiri supaya sadar, supaya tidak menatap, tetapi tidak bisa!

Justru dadanya kian kembang kempis. Mata pun beralih turun dari dua gundukan kenyal di dada, kini memandangi bagian pusar dan turun ke bawah.

Sean menggeleng resah! Ini terlalu gila! Dia tidak pernah menemukan wanita perawan di hadapan seumur hidupnya dalam keadaan telanjang bulat!

Melihat area segitiga mungil yang dihiasi guratan hitam halus tipis, air liurnya serasa menetes keluar mulut. Mencoba menelan semua supaya tidak mengalir keluar, tetapi susah sekali.

Begitu putih dan bersih dengan bentuk yang … entahlah, otak Sean tidak bisa mendeskripsikannya dengan jelas! Yang jelas, terlihat begitu mungil dan rapat.

Ditambahi dengan tetesan air di sekujur area kulit kenikmatan sang gadis, yang ada di bayangan The Black Cobra adalah …. ‘Bagaimana kalau aku yang mengeringkan area bawah pusar itu dengan lidahku?’

Yang mabuk adalah Ghea, tetapi yang membayangkan macam-macam sekarang justru Sean.

“Fuck me! Fuck me!” Lagi, Sean menggeleng sambil menahan ledakan menggila di dada.

Tidak hanya ledakan di dada, ada sisi lain mulai bereaksi dengan pemandangan terindah di hadapan. Di antara kaki Tuan Besar Lycus sepertinya ada yang mulai menegang.

“Daddy! Aku kedinginan!” teriak Ghea membubarkan lamunan Daddy angkatnya.

“Hah?” tanggap Sean belum sepenuhnya kembali pada kesadaran hingga tak paham maksud sang gadis.

SUGAR BABY OF THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang