🔞Ch.51 Terjebak Badai Salju

11.1K 53 3
                                    

Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.

Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.

Rebah di atas ranjang dengan tubuh kekar berotot nan wangi maskulin di atasnya telah menjadikan Ghea tak berdaya. Keraguan di dalam batin terus berkecamuk, tetapi Sean begitu menguasainya hingga meski ada keinginan menolak, ia tak mampu.

Meminta agar terus dicintai, dan hanya dia, rintihan Kucing Kecil membuat darah Sean mendidih dengan birahi kian menjalar. Sebagai seorang lelaki Alpha, dia selalu ingin ada di puncak predator. Menguasai jalannya permainan, mengontrol emosi lawan bercinta, semua itu adalah gayanya. Semua itu adalah ... jati dirinya.

Dan kini, tangan berurat kokoh yang memiliki rambut halus mulai dari siku sampai pergelangan tangan sedang bergerilya untuk menaikkan kaos tipis gadis perawan di bawahnya. Napas memburu sangat cepat, secepat angin di luar bangunan akibat didorong badai yang sebentar lagi datang.

“D-Daddy ...,” gugup Ghea memejamkan mata, tetapi bibirnya bergetar lembut. Sensasi pertama kali tubuhnya dijamah sedemikian rupa telah menerbangkan diri entah sampai ke langit ke berapa.

Sean menatap wajah polos sembari terus menggulung perlahan kaos tipis dan ketat. Senyum sendu hadir di wajah dingin nan tampan. “I love you, Ghea,” bisiknya mengecup bibir kenyal berwarna merah muda.

Ketika kaos sudah sampai di pundak, dua tangan Tuan Besar Lycus menariknya ke atas hingga melintas di depan wajah Miss Kingston. Satu penolakan dilakukan, Ghea menggeleng dan menariknya kembali ke bawah.

“Aku ... aku ... apakah ini benar untuk dilakukan?” engah gadis itu membuka mata dan menatap sayu pada lelaki di atasnya.

Menarik napas cukup panjang dan berat, lalu mengembusnya kasar, Sean mengangguk. “Ini benar karena kita saling mencintai.”

Dua tangannya kembali menarik perlahan kaos Ghea ke atas hingga sebatas dada. Berhenti sesaat, ia usap satu bundaran kenyal, meremas perlahan, “Aku ingin menyatu denganmu. Ijinkan aku berbuat itu ....”

Kemudian, bibirnya menyambar bibir Ghea dengan cepat hingga kembali membuat mata bundar nan indah tersebut kembali terpejam. Desahan terdengar dari dua bibir yang saling melumat satu sama lain.

Memanfaatkan momen di mana Kucing Kecil sedang terlena dengan ciuman panas, Sean meningkatkan remasannya di bundaran menggemaskan. Ia rengkuh, remas, dan mencari puncaknya untuk dipilin.

“Uhh ... mmmhhh ...!” desah Ghea meluncur begitu saja tanpa diniatkan, tanpa bisa dikendalikan.

Sean terus memilin pucuk dada dengan ibu jari serta telunjuk. Memutar, menekan, menjadikannya seperti sebuah plastisin yang dibentuk bundar.

“Aahh, ssshh!” Ghea menggeleng lirih sambil mencengkeram pundak Daddy angkatnya. Merasakan puncak buah dada dimainkan seperti itu, seluruh tubuh bergetar dan desiran darah melaju bak banjir bandang.

Maka, Sean berhenti memainkan puncak dada itu dan dengan cepat menarik kaos sang gadis ke atas. Kali ini, tidak ada penolakan dari Ghea. Tangannya terangkat ke atas, membiarkan kaosnya lolos dari atas kepala.

Hanya sebuah bra berwarna merah muda dengan motif bergambar kucing menutupi dada Ghea. Sean memandangi itu dan ingin tertawa.

‘Damn, dia benar-benar kucing kecil! Bahkan, bra-nya saja bergambar kucing!’ tawa Sean dalam hati menggelengkan kepala.

Namun, mafia tampan itu tidak mau memikirkan soal kucing lebih banyak. Melihat bagaimana dada Ghea kembang kempis dengan hebat, hingga membuat dua bundaran sintal itu ikut bergerak, birahinya kian memuncak.

SUGAR BABY OF THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang