Ch.39 First Kiss

2.4K 47 0
                                    

Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.

Serangan di malam hari membuat Ghea dan Sean berbagi ranjang bersama. Lengan kekar berotot mendekap tubuh mungil sepanjang malam. Menenangkan tidur yang tidak nyenyak akibat rasa takut.

Sesekali sang gadis terlihat sesenggukkan dalam tidurnya, dan Sean sigap memeluk lebih erat. Mengusap punggung, menenangkan. Mengecup kening, membelai rambut panjang, lalu Ghea kembali tertidur.

Rasa yang aneh menjalar di dalam hati Tuan Besar Lycus semenjak hendak berangkat tidur hingga pagi ini membuka mata. Sebuah asa di mana ia merasa ingin terus bersama Little Kitty Cat.

Menjaga, melindungi, memastikan Sugar Baby-nya itu tidak ada yang menyakiti. Lalu, ada pula sebuah perasaan ingin memiliki yang lebih besar lagi. Menjadikan dia sebagai lelaki pertama dan satu-satunya yang menyentuh Nona Kingston di luar … dan di dalam.

Pagi ini, matanya tak bisa beralih dari memandangi wajah cantik menggemaskan. Semalam, di pesta ia mengakui kalau diri telah jatuh cinta. Yang mana … ia semakin yakin pengakuannya tersebut tidak salah.

Mengecup hidung mungil, membuat Ghea membuka mata perlahan. Sekian kerjap, mereka beradu sorot dan sama-sama melontarkan senyum sehangat mentari pagi.

Gadis yang merasa malu menundukkan wajah yang mulai dijalari rasa panas hingga menjadikan kulit merona merah jambu. Menahan dentang luar biasa di dalam dada dalam tiap detik bibir Sean mendekat.

‘Apa aku harus membiarkan Daddy Sean mencium bibirku?’ resah Ghea di dalam hati. Dalam waktu yang teramat singkat hanya dalam beberapa detik, ia harus membuat satu keputusan besar!

Sayangnya, pesona seorang Sean Maximilian Lycus kali ini terlalu merajalela. Entah karena merasa nyaman dan aman, entah karena memang sejak dulu terkagum sejak pertama kali melihat lelaki itu hanya berbalut handuk, Ghea terdiam ….

Memejamkan mata, menjerit di dalam hati, ia membiarkan semua terjadi. Tak mampu lagi menolak, tak ingin lagi menahan gejolak.

Sean menyentuhkan bibirnya di bibir Ghea dengan sangat perlahan, seolah ia tidak ingin menimbulkan ketakutan berlebih. Satu pagutan mesra terjadi pagi ini.

Diiringi cicit burung yang terdengar dari luar jendela, dibarengi sinar mentari yang samar menerpa wajah mereka berdua, ciuman pertama itu terjadi.

Syahdu, lambat, penuh perasaan. Tidak bisa dijelaskan secara detail bagaimana perasaan mereka berdua saat ini. Bahagia? Itu pasti! Gugup? Tentu saja!

Bagi Sean, ini bukan ciuman pertamanya. Mungkin sudah ciuman yang entah keberapa ratus. Akan tetapi debaran di balik dada bidangnya seakan ini adalah pertama kali ia merasakan bibir seorang wanita.

Bahkan, napas lelaki itu sampai sedikit terengah dan memburu saat menautkan bibirnya pada kelembutan bibir Ghea. Begitu kenyal, terasa manis aroma anggur segar. Hanya dalam beberapa detik pertama, Tuan Besar Lycus tahu kalau ia telah tergila-gila dengan sang gadis yang ada di dalam dekapannya.

Satu lumatan berganti dengan lumatan selanjutnya. Ghea terus memejamkan mata dan menenangkan diri, karena jika boleh jujur, ia ingin berteriak saking rasa di dalam jiwa ingin meledak tak tertahankan.

Bagaimana Sean menguasai penuh dirinya, bagaimana bibir lelaki itu menciumi dengan lembut, tetapi tak berjeda, hingga bagaimana jemari kokoh menjelajah di balik leher, merengkuh tengkuk halus. Semua ini membuat Ghea kelimpungan.

Tak pernah dicium di bibir oleh siapa pun juga selama ini. Tak pernah satu ranjang dengan lelaki mana pun sebelumnya. Tak pernah … tak pernah merasakan desiran luar biasa yang menggelontor aliran darahnya seperti sekarang.

SUGAR BABY OF THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang