Ch.21 Menyangkal Perasaan Sendiri

1.3K 33 0
                                    

Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.

Abigail mendengar semua yang dikatakan Sean kepada Ghea. Bukan sesuatu yang ia tidak ketahui sebelumnya. Sedari dulu memang sudah paham kalau tidak ada cinta untuknya.

Namun, walau tidak ada cinta, hanya dia satu-satunya wanita yang bisa sedekat ini dengan seorang Sean Maximilian Lycus. Hanya dia yang paling sering berada di atas ranjang, bercinta dengan panas, hingga mengurusi berbagai hal kepentingan sang Tuan Besar.

Dia pula yang selama ini mendampingi Sean ke berbagai acara penting. Lalu sekarang ....

‘Kamu mau menggeser kedudukanku, hah, kucing kecil sialan! Aku tidak terima ini! Kamu tidak boleh merebut posisiku di samping Sean! Aku tidak bekerja selama 7 tahun bersamanya hanya untuk disingkirkan seperti ini!’

Nona Landon memekik di dalam hati. Ia duduk dengan lemas di ruang tamu Sean setelah tadi menguping pembicaraan di area kolam renang. Hati masih tidak mau menerima fakta kalau dirinya digantikan oleh Ghea saat menghadiri acara dengan gubernur.

‘Bagaimana caranya membuatmu tidak bisa menghadirinya? Apa aku harus membuatmu celaka? Tapi, bagaimana caranya? Ya, ampun! Aku sangat membencimu, Ghea!’

‘Kalau aku membuatmu celaka, Sean pasti akan tahu. Dia bisa-bisa mencekikku sampai mati! Tidak, kamu tidak boleh aku buat celaka!’

‘Tapi, kamu harus diberi pelajaran! Kamu harus tahu siapa yang berkuasa di sini! Sean memungutmu hanya untuk mencari data rahasianya Marcus! Kamu hanya gadis kampung, jadi jangan sok mau mengambil Sean dariku!’

Abigail terus menjerit dalam hati sambil mengusap air mata yang tiba-tiba menetes di pipi. ‘Aku tidak boleh lemah! Aku harus kuat! Dia tidak boleh mendampingi Sean!’ Ia terengah hebat hingga pundak naik turun.

‘Kalau kamu memang merasa tidak enak denganku, harusnya kamu tetap menolak sejak awal! Bukannya malah senang akan diajak ke acara makan malam dengan Gubernur New York, fucking bitch!’

Tubuh seksi dan montok miliknya bangun dari kursi, menatap ke kaca, menghapus air mata, dan merapikan dadanan. Menampilkan senyuman tercantik, ia siap berperang. Siap bertempur untuk mempertahankan posisinya sebagai satu-satunya pendamping The Black Cobra.

‘Baiklah, Kitty Cat sialan! Kamu mencari pertempuran, hmm? Kamu akan mendapatkannya!’

***

Kamar mewah Tuan Besar Lycus sore ini diisi dengan kegamangan seorang lelaki akan perasaannya sendiri. ‘Aku benci apa yang aku rasakan, ketertarikan ini,’ gumam Sean di dalam hati.

‘Aku benci perasaan menginginkan dia. Aku benci memikirkan dia sedang apa, bersama siapa, berbuat apa? Karena itu membuatku jadi tidak bisa memikirkan hal lain!’

Pintu diketuk, Abigail memasukinya dengan wajah cerah seakan tak ada kejadian apa pun. “Tuksedo barumu dari Valentino sudah siap untuk dicoba, Darling. Aku membuatkan janji temu besok pagi, sebelum berangkat ke kantor.”

“Hmm,” angguk Sean tanpa menoleh. Ia berdiri di jendela dan masih terus menatap lekat pada gadis cantik yang sedang berenang di halaman belakang.

Ikut melihat apa yang sedang ditatap bosnya, Abigail tersenyum perih. “Suka apa yang kamu lihat?”

Tidak menjawab, Sean memilih untuk mengacuhkan pertanyaan itu.

“Dia usia 20 tahun, Sean. Kamu tidak mungkin serius berpikir kamu bisa bersa—“

“Jangan urusi apa yang ada di pikiranku,” potong Sean mendadak, masih tidak menoleh sama sekali. Akan tetapi, dari nada suaranya bisa terlihat jelas kalau topik pembicaraan yang diangkat Abigail tidak ingin ia teruskan.

SUGAR BABY OF THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang