Ch.32 Dekap Sahabat

1.4K 31 0
                                    

Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.

Berangkat bersama, Ghea dan Sean berada di dalam Rolls Royce Tuan Besar Lycus. Awal perjalanan, keduanya hanya saling diam dan membuang wajah ke jendela.

Sejak tadi, batin gadis itu berkecamuk sangat kencang. Memasuki kamar, langsung mengambil handuk dan baju ganti, ia menuju kamar mandi. Ketika air mulai membasahi tubuh, teringat bahwa tadi malam ia baru saja telanjang di depan Daddy Sean-nya.

Hati seperti diremat hingga linu dan perut menjadi mulas. Memejamkan mata, menggeleng lirih, merasa malu yang luar biasa menggebu. Lelaki ini telah melihat bagian yang paling pribadi dari tubuh moleknya.

‘Aku tidak tahu lagi harus bersikap bagaimana di depan Daddy Sean. Dia sudah melihatku telanjang! Aku tidak punya muka lagi untuk menatap matanya,’ keluh sang gadis di dalam hati.

‘Apalagi, tadi dia mengajakku bercinta. Pasti dia berpikir aku wanita murahan. Dia pasti berpikir bisa mendapatkan keperawananku, lalu pergi begitu saja. Semua lelaki memang sama saja!’

‘Abigail mengatakan Daddy Sean banyak berganti wanita. Ugh, aku tidak mau jadi tempat persinggahannya. Lagipula, aku juga yakin perasaanku hanya sebatas kagum, karena memang dia tampan. Untuk urusan jatuh cinta, aku rasa tidak!’

Sepertinya asisten pribadi itu berhasil memasukkan omongan ke dalam sanubari Ghea hingga ia benar-benar menjaga diri dan hati untuk tidak memiliki hubungan apa pun dengan Tuan Besar Lycus selain apa yang udah ada sekarang.

Terlalu takut untuk kecewa, karena tahu lelaki matang dan sangat dewasa itu bukanlah pria sembarangan. Merasa dirinya hanyalah sambil lalu di depan Sean.

“Kamu pulang jam berapa hari ini?” tanya Sean menoleh, menatap dengan wajah serta sorot dinginnya.

Ghea melihat tatap itu, mereka beradu pandang. Seketika hati serasa menciut hingga ia langsung menunduk. “Sore, sekitar jam dua. Kenapa?”

“Langsung pulang! Aku tidak mau kamu terlibat bahaya seperti kemarin malam! Sungguh menyusahkan! Datang-datang melantur, meracau seperti anak balita! Belum lagi kamu datang dalam keadaan terangsang!" desis lelaki yang biasa dijuluki The Black Cobra melirik dengan angkuh.

“Aku tidak tahu kenapa begitu, Daddy. Aku tidak tahu apa yang aku minum. Mia membelikan minuman di bar, dia kembali, dan aku langsung meminumnya …,” jelas Ghea menghela sedih. “Aku bersumpah, aku tidak dengan sengaja melakukannya.”

Sean kembali menoleh. Setiap memandang paras Kucing Kecil, ia ingin berbalik arah kembali ke rumah dan bermesraan saja di sana. Mendekap erat tubuh Ghea sepanjang malam ternyata bisa terasa sungguh menyenangkan.

Pertama kalinya dalam hidup, ia merasa bertanggung jawab terhadap keberlangsungan hidup seseorang. Pertama kalinya merasa bahwa ada makhluk lain yang bergantung kepadanya.

Dan pertama kalinya dalam hidup, ia seranjang dengan seorang wanita, tetapi tidak dalam kondisi telanjang selepas bercinta.

Siapa yang menyangka hal-hal yang baru pertama kali ia rasakan itu kini mulai terasa seperti candu. Ingin mengulang, tetapi tidak tahu harus memulai dari mana.

Seperti biasa, tadi pagi gadis itu kabur lagi dari hadapannya. Little Kity Cat yang sangat suka kabur sejak dulu. Meninggalkannya begitu saja untuk termenung dan bingung dengan apa yang ia rasa.

“Aku akan mencari tahu siapa yang membuatmu seperti semalam. Dan kalau nanti sudah kudapat, aku akan memutus jari-jari mereka karena berani menyentuhmu!” desis Sean menyeringai bengis.

SUGAR BABY OF THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang