Ch.02 Sean Maximilian Lycus

384K 1.4K 15
                                    

FOLLOW IG @rein_angg / Join Grup FB : Rein Angg And Friends

Javier Blast ingin membeli keperawanan Ghea Avery dengan harga murah. Sang paman yaitu Horace Kingston setuju menjualnya hanya seharga $200.000. Walau sang gadis telah meronta, mengiba agar jangan dijual, tetap saja transaksi tak berperikemanusiaan itu terlaksana.

Namun, mendadak sebuah mobil mewah berhenti di depan pagar rumah, tepat saat dua bodyguard Javier hendak menyeret Ghea memasuki mobil mereka. Satu sosok berparas dingin, tetapi sangat tampan, sontak menjadi perhatian semua yang ada di teras rumah.

“Ghea Avery Kingston?” panggil lelaki itu melepas kacamata hitam dari wajah. Mata elang miliknya tajam menatap pada semua lelaki yang ada di hadapan.

“I-itu ... itu a-a-aku,” angguk Ghea gugup, kebingungan. Ia mulai berpikir apa pamannya benar-benar menjual dia ke lelaki lain? Bisa saja yang datang ini memberi harga lebih tinggi daripada Javier, bukan?

“Lepaskan tangan kotormu dari gadis itu, atau aku akan memotong setiap jari yang kamu punya! Ghea Avery Kingston akan ikut denganku detik ini juga!”

Bodyguard berambut cepak terkejut, langsung melihat kepada bosnya yang juga sedang geram dan bingung. Bukannya menuruti perintah lelaki yang baru datang itu, Javier dan anak buahnya justru bersiap untuk menyerang. Terlihat dari tangan meraka yang bersiaga mengambil senjata dari balik jas.

“Hmm,” gumam lelaki tersebut menyungging senyum miring pada Javier dan anak buahnya. Ia lanjut menatap Ghea dari ujung kepala hingga ujung kaki. Melakukannya sebanyak dua kali sebelum memanggil nama lain. “Mana yang bernama Horace Kingston?”

“Itu aku! Siapa kamu, dan sedang apa datang kemari?” jawab Horace maju ke depan, menghalangi Ghea dengan tubuh sedikit sempoyongan karena agak mabuk. Dengan gaya sok perkasanya seakan siap menantang maut yang dibawa oleh pria misterius di hadapan.

Tersenyum datar, lelak tampan itu tidak berkata banyak selain, “Gadis ini ikut denganku.”

“Heh, Bajingan! Aku yang akan membawa gadis itu!” amuk Javier Blast langsung melotot protes.

“Dan kamu adalah ...?” Pandangan lebih tajam menusuk ke arah Javier sambil tersenyum mengejek. Lelaki yang baru datang tidak terlihat gentar. Sebaliknya, ia terlihat sangat santai.

“Aku adalah Javier Blast! Adik dari Marcelo Blast! Apa kamu tahu siapa Marcelo Blast?” gelak Javier membanggakan nama kakaknya yang bagi dia sangat berpengaruh besar.

Pria misterius menatap para bodyguard-nya. “Oh, Marcelo Blast? Oke, ternyata dia dari keluarga Blast,” senyumnya yang smirk itu kembali muncul di wajah.

Lalu, ekspresi yang sama juga terlihat di para bodyguardnya. Lima lelaki bertubuh tinggi besar mengulum bibir. Sama sekali tidak takut, justru menahan tawa.

“Berani-beraninya kamu mengejek nama keluargaku, hah? Cari mati, ya!” Javier semakin berang karena tahu senyuman-senyuman itu ditujukan untuk merendahkan dirinya.

“Kamu tahu siapa aku?” toleh lelaki berjanggut tipis yang menguar kotak, mulai dari atas bibir hingga dagu dan rahang bagian bawah.

Javier menggeleng dan tertawa mencibir. “Siapa kamu? Apa perlunya aku tahu siapa kamu!”

“Aku adalah … Sean Maximilian Lycus.” Penuh ketenangan dan rasa percaya diri yang paripurna, terucaplah sebuah nama dari lelaki misterius yang baru datang.

Mendengar itu, wajah Javier mendadak berubah tegang. Tenggorokan menjadi kering dan dia berpikir keras, mulai terintimidasi. Dengan menahan getar pada suara, ia bertanya, “Urusan apa seorang Lycus di rumah ini?”

SUGAR BABY OF THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang