Ch.31 Berhentilah Berpura-pura

1.7K 36 0
                                    

Untuk Visual tokoh bisa follow akun IG: @rein_angg dan TikTok: @rein_angg47. Mau seru-seruan menghalu bareng pembaca lain bisa join Grup Facebook: Rein Angg And Friends.

Ghea telah merangkak mengelilingi ranjang super besar milik Sean Lycus. Ia mencari bercak darah seandainya memang tadi malam mereka bercinta tanpa ia sadari. Akan tetapi, tidak menemukan bercak apa pun, dalam warna apa pun. Semuanya nampak bersih!

Maka, ia bertanya. “Apakah semalam kita bercinta?”

Ternyata, jawaban Daddy Sean sungguh di luar nalar sang kucing kecil. “Semalam kita tidak bercinta. Bagaimana kalau sekarang?”

Dengan suara berat dan sedikit serak, ditambah senyum nakal dan tatapan tajam menhunjam, lelaki itu sukses membuat mata Sugar Baby-nya terbelalak hingga tak bisa lebih lebar lagi.

“A-a-apa?” engah Miss Kingston tak percaya.

Sean tertawa singkat, tanpa berhenti menatap pada sang gadis. Sambil melipat lengan kekarnya di depan dada, ia mengendikkan bahu. “Kenapa terkejut?”

Kening Ghea mengernyit dan bibirnya mengerucut ke depan. Beberapa detik kemudian, ia berseru kencang. “Tentu saja terkejut! Kenapa Daddy bisa berkata demikian? Bagaimana kalau kita bercinta sekarang? Apa-apaan itu!”

“Salahnya di mana dengan perkataan itu?” Sean terus menggoda, karena ia tahu ada yang sedang salah tingkah dan blingsatan.

Makinlah wajah Ghea merah padam. “Tentu saja salah! Itu pertanyaan yang sangat tidak sopan untuk diberikan kepada seorang gadis, Daddy!”

“Jadi, kamu tidak mau bercinta denganku? Yakin?” Kharisma Tuan Besar Lycus nampak sangat memesona ketika ia sekaligus menahan rasa geli saat bertanya kalimat tersebut.

“Aku tidak percaya bahwa aku berdebat masalah ini dengan Daddy! Aku mau ke kamarku!” erang Ghea melangkahkan kaki sambil menghentakkan tapak di lantai. Menuju kamar mandi untuk mengambil baju basahnya.

Ia memilih untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut, karena sejujurnya ia pun tidak tahu lagi apa yang ada di dalam hatinya untuk Sean. Sudah dikatakan, bukan? Setiap ia berdekatan dengan lelaki dewasa itu, akan selalu ada desiran hangat mengalir kencang di aliran darah.

Namun, Sean menarik sang kucing kecil, dan mengurung dalam dekapan kedua lengan berotot miliknya. Ghea mendelik saat mendadak wajah berjanggut cokelat tua itu sudah ada di depan batang hidung.

“Bagaimana kalau kita berhenti berpura-pura, hmm?” ucap Sean berdesis, dengan nada suara mulai mengintimidasi seperti biasa.

Ghea tersengal, “Pura-pura apa?”

Menyeringai, Sean sudah tidak mau lagi berlarut-larut dalam kegamangan akan rasa yang ia miliki. Sudah terlalu malas untuk memikirkan Marcus Kingston dan apa jadinya bila Ghea tahu cerita yang sebenarnya di balik kematian sang ayah.

“Pura-pura bahwa kita tidak memiliki ketertarikan pada satu sama lain,” tandas Tuan Besar Lycus mendekatkan bibirnya ke pucuk hidung mancung sang gadis.

Kemudian, ia kembali berbisik menegangkan, “Semalam, saat kamu mabuk, kamu mengatakan kalau kamu menyukaiku. Dan orang mabuk, mereka biasa mengatakan isi hati yang sesungguhnya.”

Ghea sontak menggeleng kencang. “Itu pasti omonganku yang terlalu melantur! Aku tidak mungkin mengatakan itu jika sadar!”

Seringai Sean kian lebar, “Iyakah melantur? Lalu, kenapa jantungmu selalu berdetak kencang kalau kudekati begini? Aku bisa melihatnya dari napasmu yang memburu.”

“Aku bernapas memburu karena Daddy terlalu kencang memeluk, jadi aku tidak bisa bernapas. Bagaimana kalau lepaskan saja aku?” pinta Nona Kingston merasa seluruh raganya lemah dengan ketegangan ini.

SUGAR BABY OF THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang