Setelah mandapat sedikit penjelasan dari Woosik, tentu saja bukan penjelasan saat pria itu mabuk. Melainkan dua hari setelah insiden pria bermarga Choi itu mabuk. Akhirnya Taehyung kembali mendatangi perusahaan yang menyediakan jasa konyol dan ia termasuk ke dalam salah satu orang konyol yang menyewa jasa tersebut.
Kali ini, Taehyung datang tepat setelah jam pulang kantor. Taehyung tentu ingat bagaimana salah satu karyawan disana memperingatinya agar datang tidak terlalu malam.
"Ada yang bisa kami bantu, Tuan?"
Taehyung merematkan kedua telapak tangannya. Memandang ke beberapa sudut area Lobby perusahaan yang tampak membuatnya terkejut. Ya, karena pertama kesini ia hanya sampai di depan pintu Lobby.
"Ini ipad yang berisi profil dari semua karyawan kami. Anda bisa melihat-lihat dulu dan silahkan memilih tempat duduk yang nyaman di sebelah sana." Ujar salah satu karyawan yang memang sebelumnya sempat dilihat oleh Taehyung.
"Baik." Ujar Taehyung yang membawa sebuah ipad milik perusahaan itu.
Selagi melihat dan membaca profil yang disampingnya lengkap dengan foto wanita-wanita cantik dengan rentang usia 18-45 tahun. Ah, di bagian belakang juga ada beberapa profil pria.
Mungkin sudah sekitar tiga kali Taehyung membaca dan melihat ulang seluruh foto wanita disana. Sampai isi dari gelas minuman di depannya itu sudah hampir setengah. Mungkin itu juga alasan kenapa Taehyung tidak pernah berkencan.
"Permisi, Tuan. Apakah sudah menemukan yang cocok?" Tanya salah satu staff yang menghampirinya.
Taehyung menoleh singkat. Ia sempat terkejut lantaran ada beberapa foto yang tadinya berwarna mendadak berubah menjadi hitam putih.
"Kalau yang seperti ini tandanya sudah ada yang taken kontrak, Tuan." Ujar staff tersebut.
Taehyung mengangguk pelan. Apakah dirinya yang memang sudah tua atau memang dunia yang terlalu canggih untuk si paling serius, Kim Taehyung. Ah tunggu dulu, padahal semua pekerjaan pria Kim itu berbasis digital dan teknologi.
"Jadi kapan aku bisa mendapat penjelasan lebih rinci dari hubungan kontrak ini?" Tanya Taehyung.
"Ah, kalau begitu akan saya jelaskan. Sebentar tuan, saya ambil beberapa berkas dulu."
"Maksudku aku ingin mendengar penjelasan terlebih dulu." Jelas Taehyung.
"Ah, begitu. Baik, tapi saya tetap harus mengambil dokumen-dokumennya."
Taehyung lantas mengangguk pelan. Setelahnya ia membiarkan punggung wanita itu menjauhi dirinya dan berjalan ke arah sebuah meja panjang, meja resepsionis.
Matanya tak henti menatap seluruh interior yang berada di lantai paling dasar gedung tersebut. Sedengarnya ada lima lantai di gedung ini.
"Baik, Tuan. Sebelum di mulai, mungkin nanti tuan akan bosan mendengar penjelasannya. Silahkan pilih snack, nanti akan diantar oleh pelayan kami." Ujar staff tersebut.
Taehyung mengangguk serta jemarinya menunjuk gambar pancake dengan es krim di atasnya.
"Sebentar, sebelum menjelaskan. Boleh aku bertanya?"
"Iya, silahkan tuan."
"Selama aku disini kenapa aku tidak melihat staff yang berada di profil masuk ke dalam gedung ini ya?"
Staff wanita di depannya itu hanya terkekeh. Pertanyaan konyol macam apa yang ditanyakan oleh seseorang yang mengenakan setelan jas mahal di tubuhnya.
"Ah, itu. Kami punya pintu lain di belakang gedung ini. Tujuannya agar staff kami tidak berpapasan langsung dengan calon klien."
KAMU SEDANG MEMBACA
ViUㅡShort Story
FanfictionShort story dengan berbagai genre. Cast tetap; Lee Jieun dan Kim Taehyung.