The Sun.3

514 111 9
                                    

I'm going under and this time I fear there's no one to save me

Lirik pertama itu dibawakan Taehyung dengan sangat merdu dengan suara beratnya. Lagu asli milik Lewis Capaldi itu berhasil membuat para penggemarnya terkagum.

This all or nothing really got a way of driving me crazy

Suara tepuk tangan dan teriakan tak pernah berhenti kala Taehyung menyanyikan lirik demi lirik lagu tersebut. Tak hanya para penggemar, rekan satu grupnya pun bahkan terheran melihat Taehyung yang sangat mendalami lagu tersebut.

Sampai di bagian chorus Taehyung berhenti sejenak, telapak tangannya ia letakkan diatas dahi untuk menutupi sinar lampur yang menghalangi penglihatannya. Dengan pose seperti itu Taehyung memutar tubuhnya ke kanan dan kiri, ke segala arah yang mungkin saja dapat terlewat olehnya.

Benar, vokalis band itu tengah mencari seseorang. Seorang gadis yang sangat ia tunggu kehadirannya.

I was getting kinda used to being someone you 'bother'
But now the day bleeds into nightfall
And you're not here

Seokjin yang tengah memainkan gitarnya itu mendekat ke arah Taehyung seraya berujar tanpa suara. "Lirikmu salah."

Taehyung hanya menaikkan kedua alisnya. Pria itu sama sekali tak merasa berbuat kesalahan apapun. Hanya mengganti lirik dengan keadaan sesungguhnya apa itu salah?

Lagu itu mengakhiri penampilan mereka hari ini. Seluruh anggota band tampak sibuk merapihkan peralatan musik, tentu saja tidak dengan Taehyung yang langsung mengecek ponselnya.

"Oh, shit!"

"Berhenti mengumpat seperti itu." Cibir Yoongi yang kebetulan melewati Taehyung untuk mengambil tas miliknya.

Taehyung tak begitu peduli dengan perkataan Yoongi, dirinya masih sibuk memainkan ponsel.

"Kali ini kebodohan apalagi yang kau perbuat?" Ujar Yoongi yang kini memilih duduk diatas meja, tepat di hadapan Taehyung.

"Hyung~"

"Hmm.. Jieun?"

Taehyung menoleh dengan cepat. Bagaimana bisa sepupunya ini tahu mengenai Jieun?

"Butuh kontaknya? Kebetulan dia temannya Yoonji."

Taehyung mengerutkan alisnya. "Sejak kapan?"

"Sejak awal perkuliahan."

"Kenapa hyung tidak bilang?"

Yoongi mengangkat kedua bahunya acuu seraya berujar. "Aku kira kau tidak menyukainya? Kau selalu memberikan tatapan malas jika dia mulai berbicara denganmu."

Taehyung menghela napas panjang. "Hyung, siapa yang tidak malas jika ada orang asing yang tiba-tiba memasuki mobilmu dan ikut ke apartemenmu?"

"Kau?"

"Hyung!" Taehyung berdecak sebal. Sepupunya itu selalu bicara apa adanya.

Setelah mendapat kontak Jieun dari Yoongi, Taehyung bergegas membawa barang-barangnya. Berpamitan untuk pulang dan berlari kecil ke arah area parkir.

Pria itu berdiam diri di dalam mobil, menatap ponselnya yang tengah menampilkan kontak Jieun. Jari-jarinya terus bergerak ragu, apakah ia harus menelpon Jieun atau hanya sekadar mengirim pesan singkat? Lebih tepatnya, haruskah ia menghubungi wanita itu terlebih dulu?

"Ah sial."

Kepalanya dengan lemas ia taruh diatas setir mobilnya. Memejamkan matanya dan dan memainkan jari telunjuknya. Tentu saja pria itu tengah membuat keputusan.

ViUㅡShort StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang