The Sun.2

508 118 15
                                    

Mobil Taehyung harus berhenti, bukan keinginannya. Pedal rem yang harus langsung ia injak itu berhasil menyelamatkan sosok gadis yang sudah berdiri di depan mobilnya. Siapa lagi jika bukan Lee Jieun; si gadis gila. Begitu kata Taehyung.

Mata Taehyung masih berfokus ke arah depan. Tak usah heran, sudah 1 bulan ini Jieun memang selalu seenaknya menaiki mobil Taehyung hanya sekedar untuk menumpang sampai 2 halte di dekat kampus. Alasannya singkat, "Agar aku tidak menaiki 2 bus, tahu?" Begitu kata Jieun.

Taehyung? Tentu saja pria itu tak ambil pusing, membiarkan gadis gila yang bahkan ia tak tahu asalnya dari mana itu menumpang mobilnya.

"Hari ini kau kemana?"

Suara itu mengintrupsi indera pendengaran Taehyung, pria yang seharunya hanya fokus pada jalanan di depannya kini harus berpikir maksud ucapan gadis di sampingnya.

"Kim Taehyung hari ini kau kemana? Lee Jieun, boleh ikut?"

Taehyung menelan ludahnya, kenapa rasanya asing mendengar Jieun memanggil dirinya sendiri dengan nama?

"Latihan."

Jieun merogok sling bag berwarna peach miliknya, mengambil bedak padat dan memoleskannya singkat pada wajah putihnya itu.

"Baiklah, aku ikut."

"Tidak boleh."

"Lee Jieun harus lihat Kim Taehyung latihan, eung? Eung?" Ujar Jieun.

Taehyung kembali menelan ludahnya, melirik singkat ke arah sosok gadis di sampingnya yang tengah berpose imut. Tetapi memang Jieun imut, bukan?

"Kau bisa menonton penampilanku besok malam." Ujar Taehyung.

Jieun tertawa sangat keras sebelum tersenyum simpul seraya memasukkan bedaknya ke dalam tas.

"Untuk itu, akan aku bertimbangkan. Tapi aku ingin melihatmu diatas panggung, hari ini saja. Pwesee?"

"Berhenti bersikap seperti itu atau aku turunkan disini?"

Jieun kembali tertawa. Meski wajah Taehyung sangat tertutup ia bisa melihat kerutan di dahi pria yang tengah fokus pada jalanan di depannya.

"Kenapa kau selalu menutup tubuhmu dari sinar matahari?"

Taehyung masih terdiam, enggan menanggapi pertanyaan yang ia rasa tak perlu dibahas dengan 'orang asing' seperti Jieun.

Jieun mengangguk beberapa kali seraya berujar. "Baiklah tuan muda tampan mapan dan rupawan."

"Kau mungkin sudah memiliki kekasih? Para idol biasanya menyembunyikan kekasih mereka tetapi sering sekali menginap di apartemen. Katanya untuk menjaga hati penggemarnya. Kau bagaimana?"

"Aku bukan idol, hanya vokalis band kampus yang beruntung bisa tampil dimana saja."

"Mungkin keberuntunganmu efek dari wajahmu juga, ya?" Ujar Jieun seraya membentuk persegi dengan jarinya dan mengarahkan pada wajah Taehyung.

"Kelopak matamu unik, alis tebal, tulamg hidung yang tinggi dan bibir yang--"

Jieun berdehem beberapa kali sebelum kembali berujar. "Tubuh yang tinggi."

"Sudah aku puji dan tidak bilang terimakasih? Atau memberiku tiket konsermu?"

"Panggungku terbuka tanpa tiket."

Jieun kembali berdehem canggung. "Setidaknya belikan aku es krim."

"Turun."

"Asik, kita beli es krim ya?"

ViUㅡShort StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang