Step Brother; Final Chap

757 131 12
                                    

Tangan mungil Jieun tengah bekerja dengan telaten, memasangkan dasi pada sosok pria yang sudah rapih dengan pakaian formalnya.

"Hari ini kita bicara baik-baik dengan keluarga besar."

Wajah Jieun berubah, terlihat guratan cemas pada wajah putih susu itu.

"Ta-tapi Taehyung?"

Tangan Taehyung melingkar di pinggang Jieun. Membawa wanita itu mendekat ke arahnya dengan satu gerakan.

"Jangan cemas. Setelah aku bilang, keputusan semuanya ada di tangan kita. Kita bisa menikah diluar negeri dan hidup disana."

Taehyung membenarkan rambut Jieun, mengusap lembut surai hitam yang sudah tertata cantik dengan jepitan kupu-kupu berwarna ungu muda.

"Kau kan ingin tinggal di Swiss? Kita bisa pindah kesana. Temanku juga ada yang tinggal disana."

"..Taehyung, kita bisa berakhir menjadi kakak adik."

Taehyung semakin mendekatkan tubuh Jieun, memutar tubuh mungil di depannya dan mendekap dari belakang. Menopangkan dagunya di pundak Jieun.

"Aku tidak mau ada berita; seorang kakak memperkosa adik tirinya."

Jieun bergidik ngeri, memukul Taehyung beberapa kali dan merengut sebal.

"Ucapanmu, tidak pernah di sengat setrikaan ya?"

Taehyung tertawa geli. Mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Jieun.

"Ikuti permainanku."

Jieun menurut, entah apa yang dilakukan Taehyung hari ini. Ia sudah pasrah ketika dua hari lalu sang ibu memergoki keduanya tengah berciuman panas di area dapur.

"Taehyung, kali ini tolong pakai otakmu." Gerutu Jieun.

Taehyung kembali tertawa. Kembali menarik tubuh Jieun dan mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Jieun. Mengecup singkat bibir Jieun sebelum menyesap bibir bawahnya.

Jieun memukul Taehyung agar pria itu mau melepaskan ciumannya sekarang.

Taehyung tak bergeming, ia malah menyeringai ke arah Jieun. Seolah sengaja berbuat seperti itu.

Tak lama, sedikit demi sedikit pintu kamar terbuka. Sosok ayah Jieun sudah ada diambang pintu, melihat dengan mata kepalanya sendiri sang anak tengah berciuman dengan kakak tirinya.

"Jieun, Taehyung?"

Taehyung melepaskan tautannya pada bibir bawah Jieun. Bersikap biasa dan merangkul tubuh Jieun.

"Hai, yah? Sudah mau berangkat, ya?"

Sunho mengangguk canggung, kembali menutup pintu kamar anaknya. Sementara Taehyung menatap Jieun, mengangkat kedua bahunya dan bersikap seolah tak ada yang terjadi.

"Taehyung, itu menyakiti ayah."

Taehyung kembali menatap Jieun, menatap wanitanya seraya mengangkat kedua telapak tangan yang kini ia kecup perlahan dan sangat lama.

"Tidak sayang, ayo kita berjalan dijalan yang sama."

..

"Taehyung, Jieun jangan keluar mobil dulu. Ayah ingin bicara."

Itulah kalimat pertama yang diucapkan Sunho setelah sampai di kediaman orang tuanya. Malam ini ada acara besar, makan malam keluarga dan perayaan ulang tahun sang ayah.

Jieun menoleh ke arah Taehyung, matanya berbinar seolah meminta Taehyung untuk melindunginya.

Taehyung mengangguk, menahan tangan Taehyung diatas pahanya.

ViUㅡShort StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang