Step Brother (2)

758 129 14
                                    

"Kekasihmu tidak ingin dikenalkan sama ayah?"

Jieun yang tengah membalas pesan Taehyung itu perlahan menurunkan ponselnya, menoleh ke arah sang ayah yang tengah menyetir.

"Ayah.."

"Bahkan ayah menikah pun dia tidak datang." Ujar Sunho.

Jieun terkekeh pelan. Entah harus berbohong apalagi kali ini untuk menjawab pertanyaan ayahnya itu.

"Nanti aku perkenalkan ya, yah."

"Janji, lho?"

Jieun terkekeh pelan, namun hatinya seolah meringis kala mengingat kekasihnya adalah anak tiri sang ayah saat ini.

Beberapa bulan lalu, Taehyung dan Jieun memang sepakat untuk merelakan hubungan mereka demi orang tua mereka. Sampai jelang satu bulan tinggal di rumah yang sama, Taehyung tak bisa menyembunyikan perasaannya yang kian besar pada sang kekasih yang merupakan adik tirinya.

Apakah ini bisa dibilang keputusan terbodoh yang diambil Jieun dan Taehyung?

"Yah, aku turun disini saja." Ujar Jieun.

Sunho mengangguk pelan, menepikan mobilnya perlahan dan berujar pelan. "Ada urusan?"

"Date." Ujar Jieun seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Sudah sampai kekasihmu? Ayah mau ketemu, boleh?"

Jieun memutar otaknya, apa yang harus ia katakan sekarang?

"Ayah, sepertinya ibu menunggu di rumah." Ujar Jieun seraya melepas sabuk pengamannya.

Sunho terkekeh tanpa tahu maksud Jieun yang sebenarnya.

"Yasudah, ayah pulang. Sampaikan salam ayah pada kekasihmu, ya?" Ujar Sunho seraya mengacak rambut Jieun.

Jieun mengangguk pelan, mendekatkan tubuhnya dengan tubuh sang ayah untuk memberi pelukan hangat seraya berguman pelan. "Aku sayang ayah."

"Hmm. Ayah juga sayang, Jieun. Kita harus bahagia, kan?"

Jieun terkejut, ayahnya tak pernah bicara seperti itu lagi setelah hari kematian sang ibu.

"H-hmm. Ayah bahagia dengan hidup ayah dan aku juga bahagia dengan hidupku." Ujar Jieun.

"Jangan pulang larut." Ujar Sunho setelah melepaskan pelukan Jieun.

Jieun melambaikan tangannya hingga mobil ayahnya itu tak bisa lagi ia lihat. Kini ia masuk ke sebuah restoran, memesan milkshake strawberi dan memilih duduk di suduh ruangan.

Menatap jalanan yang penuh dengan orang yang berlalu lalang. Pikirannya melayang.

"Aku sudah bilang untuk pesan dua, kan?"

Jieun menoleh, suara menyebalkan itu tentu saja berasal dari sosok pria dengan setelan jas yang sudah duduk di hadapannya seraya menyeruput minuman miliknya.

"Kim.."

"..Taehyung"

Jieun mendecih sebal. Menatap Taehyung dengan tatapan tidak suka seraya merebut kembali minumannya.

"Aduh, aku lelah sekali." Rengek Taehyung seraya menelungkupkan kepalanya diatas meja.

Jieun terkekeh kecil. Menatap sosok Taehyung di depannya, matanya berbinar kala melihat Taehyung; sosok pria yang membuatnya yakin untuk tetap mempertahankan hubungan mereka.

"Bagaimana meetingnya?" Tanya Jieun, nada bicaranya sangat lembut dengan tangan yang mengelus rambut Taehyung.

"Seperti biasa, selalu debat."

ViUㅡShort StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang