Love in Contract; 7

232 67 9
                                    

Nyala api serta riuh alunan musik hingga suara orang-orang yang tengah berbincang kini menjadi pemandangan serta suara yang mengisi telinga Jieun. Setelah beberapa jam sebelumnya ia diperkenalkan oleh Taehyung pada seluruh tamu kini dirinya memilih duduk di depan api unggun yang mengadap ke arah sekumpulan orang yang tengah menikmati minuman beralkohol.

Meksi Jieun adalah tipe wanita yang tidak akan melewatkan party namun kali ini ia memilih untuk duduk dengan segelas wine berada di tangan kanannya. Atau mungkin sebenarnya Jieun sudah mabuk?

Mata Jieun menangkap sosok Taehyung yang tengah sibuk membolak balik daging barbekyu dan sesekali berbincang dengan beberapa pria yang merangkul pinggang istri mereka masing-masing. Ia hanya menatap Taehyung dari tempatnya duduk tanpa ingin menghampirinya.

Kini dari kejauhan ia melihat Taehyung tersenyum ke arahnya seraya menyodorkan sebuah daging yang diangkat tinggi lantas membuat Jieun menggeleng pelan. Pasalnya perut Jieun sudah penuh dengan beberapa hidangan manis yang disajikan diawal acara tadi.

"Hai?"

Jieun menoleh kala sumber suara itu terdengar oleh inderanya. Merubah posisi duduknya dan mencari posisi nyaman terbaru untuk menemani seorang wanita yang sudah bersiap membuka pembicaraan dengannya.

"Oh, hai?" Sapa Jieun dengan ceria.

"Aku dengar kau istri pak Taehyung?"

Jieun mengangguk pelan. Matanya mencoba menilik siapa sebenarnya wanita yang tengah menjadi lawan bicaranya ini.

"..iya, anda rekan kerjanya Taehyung?" Tanya Jieun.

Wanita di depannya mengangguk seraya mengulurkan tangannya tepat di depan Jieun.

"Hayi." Ujarnya.

"Oh? Aku Jieun."

Keduanya masih saling tatap tanpa tau apa yang akan dibicarakan setelahnya. Terutama Jieun yang bahkan tidak tau siapa wanita di depannya. Bahkan Taehyung belum pernah mengenalkan Jieun pada sosok wanita yang kini sudah ia ketahui namanya; Hayi.

"Aku pernah bertemu denganmu, tidak ingat?"

Jieun mengeryitkan dahinya, bagaimana ia bisa ingat jika dirinya selalu dikenalkan oleh banyak orang yang berada di sekiling kliennya yang sudah puluhan orang.

"Hmm, siapa?"

Hayi terkekeh pelan seolah tengah memenanglan lotre. Tentu saja itu sedikit membuat Jieun terintimidasi.

"Kau lupa acara pameran konsol game 10 bulan lalu? Kau datang bersama Seonho."

"Oh? Atau aku harus memanggilnya sebagai mantan suamimu?"

Wah, jantung Jieun sepertinya merosot sampai ke perut. Baru kali ini selama karirnya ia bertemu orang yang sama dalam kurun satu tahun dengan dua klien yang berbeda. Kasus yang sangat jarang dilakukan oleh perusahaannya.

"Park Seonho?" Ulang Jieun yang kini tentu saja tengah berusaha bersikap senormal mungkin.

Hayi mengangguk serta salah satu sudut bibirnya terangkat. "Jadi kau sudah, hmm.. haruskah aku bilang?"

"Bercerai?" Lanjut Hayi.

Jieun terkekeh pelan. "Iya, mungkin sudah cukup lama."

"Aku tidak tau kalau Taehyung tidak berhati-hati dalam memilih seorang teman hidup."

Kini Jieun menegakkan duduknya, seolah ada yang mengganjal di tenggorokannya. "Maksudmu?"

"Ah, aku han--"

"Sayang, sedang apa disana?"

Keduanya tentu saja menoleh pada sosok Taehyung yang sudah membawakan satu piring lengkap dengan daging yang sudah terpanggang dengan sempurna. Pria itu melihat Hayi sekilas namun setelahnya seluruh atensinya hanya tertuju pada Jieun yang begitu terkejut karena kehadirannya.

ViUㅡShort StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang