Hide; Sweet Night

927 136 12
                                    

Suara rintik hujan menemani malam yang kian larut di sebuah apartemen elit yang terkesan minimalis. Apartemen yang memang hanya di bangun untuk penghuni maksimal dua orang ini memang cukup terkenal di kalangan pasangan muda di kota yang terkenal dengan kawasan elitnya.

Seorang gadis; tentu saja Lee Jieun kini tengah menatap keluar jendela. Menikmati angin yang bertiup tak terlalu kencang namun cukup terasa untuk ia nikmati.

Matanya sesekali menatap jalanan dan ponsel di tangannya, seolah tengah menunggu kedatangan seseorang.

Ya, sosok Kim Taehyung lah yang ia tunggu. Sosok pria yang jika memang harus mengaku, ia telah jatuh hati pada pria yang bahkan belum sebulan ia mengenalnya.

"Masuk saja, kau bahkan sudah mengetahui password apartemenku." Ujar Jieun setelah mendapati ponselnya berdering karena mendapat panggilan masuk.

Panggilan itu terputus bersamaan dengan bunyi pintu yang terbuka. Suara seseorang tengah melepas sepatu lalu digantikan dengan derap langkah yang sangat santai kemudian membuat Jieun menoleh.

Senyumannya mengembang setelah melihat seseorang yang sangat dinantinyaㅡKim Taehyung, yang berjalan dengan tergopoh ini nampaknya harus memudarkan senyum Jieun.

Raut wajah wanita itu kini berubah, wajahnya sangat khawatir melihat sosok pria yang dirindukannya kembali dengan darah yang bercucuran dari area kakinya.

"Kau terluka lagi?" Ujar Jieun, langkahnya begitu cepat untuk sampai ke arah Taehyung. Merangkul tubuh pria yang kini hanya terkekeh melihatnya begitu panik.

"Hanya lutut. Aku mandi dulu, boleh?" Tanya Taehyung.

Jieun mengangguk namun tangannya masih menggenggam tangan Taehyung. Rasanya enggan untuk ditinggalkan oleh pria yang sudah hampir 2 minggu tak ia lihat wajahnya ini.

"Sebentar saja." Ujar Taehyung lagi.

Jieun kembali mengangguk, kini tangannya terpaksa harus ia lepaskan. Matanya terus mengikuti punggung Taehyung yang perlahan hilang dibalik pintu kamar mandi.

Jieun menarik napas panjangnya. Sejak ia mengenal Taehyung hingga sekarang pria itu tak pernah bercerita mengenai hidupnya. Terutama mengenai alasan kenapa ia selalu pulang dalam keadaan luka?

Lamunan Jieun harus buyar setelah mendapati Taehyung sudah duduk di sampingnya dengan memakai celana pendek.

"Maaf karena pulang dengan terluka lagi." Ucap Taehyung seraya mengusap wajah Jieun.

"Masih tidak ingin memberitahuku tentang pekerjaanmu? Atau yang lebih mudah, tentang keluargamu?" Jieun balik bertanya, matanya nampak berbinar seolah sangat mengkhawatirkan sosok pria di hadapannya.

"Aaaw.. lututku." Ringis Taehyung.

Jieun kembali menarik napas panjangnya. Dirinya mulai bangkit dari sofa dan berjalan menuju kamarnya untuk membawa kotak obat. Ini bukan sekali atau dua kali Taehyung mengabaikan pertanyaan Jieun mengenai keluarga atau pekerjaannya.

"Selama dua minggu kau tidur dimana?" Tanya Jieun seraya mulai mengobati luka Taehyung.

"Tempat kerjaku-- Aish" ujar Taehyung.

"Sayang bisa tolong pelan-pelan?" Ujar Taehyung lagi.

Jieun yang sedari tadi hanya fokus pada luka Taehyung kini menatap wajah pria yang tengah meringis kesakitan di hadapannya. "Sayang? Aku bahkan tidak menyukaimu."

Bohong; tentu Jieun menyukai Taehyung. Anggaplah ini sebagai kebohongan pertama dan terakhirnya karena ia malu untuk mengakui perasaannya terlebih dulu.

ViUㅡShort StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang