She's a Robot(?) 0.0

399 97 11
                                    

"Hyung? Bagaimana?"

Itulah kalimat pertama yang diucapkan Taehyung. Pria yang sudah menunggu selama 8 jam di depan ruang operasi dengan wajah lelah dan kantung mata yang membesar.

"Taehyung tenanglah dulu, istirahat dulu selagi menunggu Jieun sadar." Ujar Hoseok.

"Kemarin dia benar-benar kesini dengan pak Jang, kan?" Tanya Taehyung.

Hoseok mengangguk, "saat sampai ke rumah sakit pun kami langsung memalsukan identitasnya, Taehyung."

"Ah hyung, maaf merepotkanmu." Lirih Taehyung.

Hoseok berdehem singkat, tangannya mengusap pundak Taehyung pelan seraya berujar. "Jadi, apa yang tidak aku ketahui tentang gadis itu?"

Taehyung menghela napas panjang, mencoba menceritakan awal kejadian bagaimana ia bisa bertemu dengan Jieun sampai ia mengetahui jika robot yang dibelinya bukanlah sebuah benda mati melainkan sosok manusia.

"Jimin dan Jungkook, mereka sudah tahu?"

Taehyung menggeleng pelan. "Aku rasa, mereka akan sangat terkejut."

Hoseok mengangguk setuju. "Taehyung.. Aku tidak tahu berapa banyak suntikan yang Jieun terima untuk menghentikan denyut nadinya selama 8 jamnya sebagai robot, bahkan jika semalam ia telat 1 menit masuk ke ruang rawat mungkin sekarang kau hanya mendapati sosok Jieun di kamar mayat."

"Maksudnya?"

"Pria-pria itu, dia sengaja menyuntikkan obat ke dalam tubuh Jieun agar denyut nadinya melemah untuk menyembunyikan identitasnya sebagai manusia." Jelas Hoseok.

"Tapi--"

"Taehyung.. Organ tubuh Jieun sudah berkurang." Lirih Hoseok.

"Berkurang?" Taehyung menatap Hoseok penuh harap dengan tatapannya yang sedikit ragu.

"Ginjalnya hanya tersisa satu. Aku harap memang Jieun sudah lama hidup dengan satu ginjal seperti itu." Lirih Hoseok.

"Dan juga, aku menemukan benda yang benar-benar aneh di dalam tubuh Jieun." Lanjut Hoseok.

"Benda? Benda apa, hyung?" Tanya Taehyung.

"Kau tahu tombol power dibelakang leher Jieun?"

Taehyung mengangguk.

"Disana ternyata ada sebuah selang, seperti selang infus namun memiliki diameter yang lebih kecil. Tombol power itu berfungsi untuk menekan obat bius mana yang akan dialirkan ke tubuh Jieun."

Taehyung kehilangan keseimbangannya, tangannya meraih dinding yang tak jauh darinya. Ia perlahan duduk dengan bantuan Hoseok yang menyangga tubuhnya.

"Manusia mana yang tega sekali seperti itu hyung?"

"Semua barang buktinya sudah hyung rapihkan di ruang kerja hyung. Besok ambil dan berikanlah pada Yoongi. Angkat kasus ini ke publik, Taehyung."

"Siapa yang akan menjamin keamanan Jieun, hyung?" Tanya Taehyung.

"Aku. Ruangan ini aku pasang cctv dan tersambung otomatis di ponselmu dan ruanganku. Serta keamanan kamar ini tidak perlu diragukan lagi."

..

Taehyung terjaga sepanjang malam, bahkan pagi ini mentari sudah berangsur naik untuk melakukan tugasnya. Pria yang masih berdiam diri di sofa ruangan kelas VVIP ini begitu fokus pada sosok gadis yang masih berbalut selimut dan beberapa selang yang terpasang di tubuhnya.

Matanya lelah, begitupun dengan tubuhnya. Taehyung tak pernah mengkhawatirkan orang lain selain keluarga dan sahabatnya; Jimin dan Jungkook.

ViUㅡShort StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang