Hide; Another Day

749 140 19
                                    

Lima hari berlalu sejak kepergian Kim Taehyung dari apartemen Jieun. Tak begitu banyak merubah kegiatan Jieun, toh memang dia selalu sendiri di apartemennya.

Minggu sore ini Jieun sangat disibukkan dengan beberapa makanan matang yang dibawakan oleh sang ibu. Apartemennya kini sangat ramai karena kedatangan sang ibu yang begitu tiba-tiba.

"Masih ada sisa? Augh.. pantas badanmu masih kurus seperti itu." Ketus wanita setengah baya dengan tatanan rambut yang sangat rapih.

"Buu, akhir-akhir ini kan aku lembur. Mana sempat makan dirumah." Ujar Jieun dengan nada sedikit manja.

"Tidak akan ada pria yang menyukai gadis kurus sepertimu, bodoh." Sambar Jongsuk yang tengah asik memakan apel.

"Oppa! Aku tidak kurus. Dan biarkan saja jika pria tidak menyukai tubuhku. Aku juga tidak suka pria yang hanya melihat wanita dari bentuk tubuhnya!" Ujar Jieun dengan nada yang sedikit ia tinggikan.

"Aigoo aigoo adik oppa sudah besar? Atau hanya pura-pura besar?" Kekeh Jongsuk seraya memeluk sangat erat tubuh Jieun.

"Buu tolong akuu.." teriak Jieun seraya berusaha melepaskan pelukan kakaknya.

"Puas-puaskan saja memeluk adik kecilmu sebelum dia dipeluk pria selain dirimu." Ujar Nyonya Lee seraya terkekeh.

"Ibuu~" lirih Jieun yang akhirnya pasrah dengan apa yang dilakukan sang kakak.

Ketiganya nampak menikmati waktu kebersamaan mereka. Berbincang mengenai kejadian sehari-hari bahkan bercanda satu sama lain.

Tak terasa mentari sudah menyembunyikan diri dibalik awan. Berganti posisi dengan sang rembulan yang perlahan mulai naik dengan bentuk sabit yang tidak sempurna karena nyaris ditutupi awan separuhnya.

"Bu aku berangkat dulu." Ujar Jongsuk seraya mengambil tas hitam miliknya.

"Bekalmu sudah ibu siapkan. Jangan terlalu lelah." Ujar Nyonya Lee.

"Cepat berangkat dan bawakan eonni untukku." Ujar Jieun seraya terkekeh.

"Yaa! Awas saja aku akan membawakan wanita yang bahkan lebih cantik dari si gadis menyebalkan di depanku." Ujar Jongsuk seraya mengacak rambut Jieun.

"Aku akan jemput ibu besok pagi setelah shift malamku selesai atau semoga saja tidak ada operasi malam ini." Ujar Jongsuk seraya melihat jamnya.

"Tidak usah banyak bicara dan cepatlah berangkat. Augh dasar psikopat." Ujar Jieun.

"Ya! Aku sudah bilang jika aku membelah tubuh manusia untuk mengobati mereka. Sepertinya kau selalu tertidur saat pelajaran di sekolah." Ketus Jongsuk yang sangat kesal dengan panggilan psikopat yang selalu Jieun berikan untuknya karena profesinya sebagai dokter bedah.

Pintu apartemen Jieun akhirnya tertutup bersamaan dengan hilangnya tubuh Jongsuk dibalik pintu. Kini hanya tersisa dirinya dan sang ibu yang tengah menyiapkan makan malam di meja makan.

"Apa kamu tidak ingin membeli rumah saja? Daripada tinggal di apartemen yang tidak terlalu luas ini." Tanya Nyonya Lee.

Jieun masih sibuk memilih hidangan yang tersedia di depannya sebelum ia ambil dengan sendok. "Tidak, ruangan yang terlihat sempit dimata ibu ini akan menjadi sangat luas ketika aku sendirian."

"Tidak ingin membantu ibu saja mengurus klinik di rumah?" Tanya Nyonya Lee.

"Bu, aku kuliah bisnis bukan kuliah kesehatan. Ibu bisa di denda puluhan juta jika mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki pengetahuan apapun di bidang kesehatan." Jelas Jieun seraya melahap makanannya.

ViUㅡShort StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang