Step Brother

970 137 17
                                    

"Taehyung plis, mereka akan segera pulang."

Jieun nampaknya sudah putus asa menghadapi pria yang usianya terpaut lebih tua 2 tahun darinya itu. Nada bicaranya sudah sangat frustasi ditambah kerutan pada dahinya.

"Nanti malam aku ke kamarmu." Bisik Taehyung.

"No, Taehyung."

Taehyung mengeratkan pelukannya. Memutar tubuh Jieun agar menghadap ke arahnya.

"Taehyung plis, berhenti bersikap nekat sesukamu." Lirih Jieun.

Taehyung hanya tertawa santai. Masih memeluk tubuh Jieun yang bagian belakangnya sudah terhimpit oleh piano besar yang berada di ruang tamu.

"Aku tidak suka caramu bersikap sejak kau dan ibumu pindah kesini, terutama sejak orang tua kita menikah." Ujar Jieun.

"Ssstt.. Sayang, kau hanya perlu mendengarkan dan mengikutiku."

"Caramu--"

"Kami pulang."

Jieun langsung lompat dari posisinya. Merapihkan pakaian serta rambutnya sebelum berlari ke arah pintu rumahnya yang cukup jauh dari tempat ia berada sebelumnya.

"Ayah, ibu." Sapa Jieun seraya memeluk ayahnya singkat dan bergantian memeluk sang ibu tiri yang merupakan ibu Taehyung.

"Kalian berlatih piano?" Tanya Anne sesaat setelah melihat Taehyung bangkit dari kursi piano.

Taehyung mengangguk pelan, tersenyum sangat lebar sebelum berjalan menuju sang ibu.

"Kalian tidak bertengkar, bukan?" Goda Sunho.

Taehyung yang berdiri di samping Jieun ini meletakkan tangannya pada pundak Jieun, menarik tubuh Jieun agar mendekat ke arahnya sebelum tertawa seraya berujar. "Tidak, kami sangat akrab."

Jieun memicing tajam kala Taehyung menekankan kata terakhir pada kalimatnya, seolah pria itu sengaja melakukan itu.

"Kita keatas dulu, ya sayang." Ujar Anne seraya mengusap pucuk kepala Jieun sebelum beralih ke pucuk kepala Taehyung.

Jieun dan Taehyung tertawa bersamaan seolah mengiringi kedua orang tua mereka menaiki anak tangga satu persatu.

"Lepas."

"Mereka belum masuk kamar, sayang." Ujar Taehyung dengan volume yang mengecil di akhir kalimat.

"Jangan bertengkar Jieun, Taehyung." Ujar Sunho tepat di depan pintu kamarnya.

"Tidak, yah." Jawab Jieun dan Taehyung bersamaan.

"Jangan bertengkar Jieun, Taehyung. Tidak dengar?" Ulang Taehyung dengan nada sangat pelan yang ia ucapkan tepat di depan telinga Jieun.

Jieun mendecih sebal. Membiarkan Taehyung tetap merangkulnya dan berjalan bersama ke arah meja makan.

"Besok aku ada meeting, mungkin sampai malam." Ujar Taehyung.

Jieun sangat tidak tertarik dengan pembicaraan Taehyung saat ini. Tentu gadis itu masih kesal dengan sikap Taehyung yang terus menjadi-jadi semenjak satu bulan terakhir.

"Tidak mendengarkan ya, hmm?"

"Ambilkan air putih." Ketus Jieun.

"Aku kira lebih mudah berke--"

"Kau gila. Benar-benar gila." Ujar Jieun seraya menutup mulut Taehyung dengan tangannya.

"Sayang, menutup mulutku dengan tangan tidak akan bertahan lama." Bisik Taehyung.

ViUㅡShort StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang