Love in Contract; 5

239 68 12
                                    

Sudah memasuki awal minggu kedua sejak Taehyung dan Jieun berstatus sebagai sepasang suami-istri. Seminggu kemarin hanya sebanyak tiga kali mereka bertemu. Selebihnya Taehyung dan Jieun menghabiskan waktu mereka masing-masing tanpa berkontak melalui pesan singkat atau panggilan suara.

Hari ini keduanya sudah mengatur jadwal untuk membeli cincin dan juga foto pernikahan. Awalnya Jieun dan Taehyung sempat berdebat mengenai tempat untuk mereka melakukan foto pernikahan.

Jieun yang ingin berfoto di studio kantornya saja agar terlihat lebih nyata karena ada altar dan Taehyung yang hanya ingin berfoto di studio foto biasa.

"Pernikahan bukan main-main, walaupun status kita memang palsu. Tapi untuk berfoto di altar dan berpura-pura, aku tidak mau."

Begitulah kira-kira ucapan Taehyung yang sampai saat ini diingat Jieun. Walaupun terkesan seolah Taehyung seperti menelan ludahnya sendiri, tapi ya dia tidak bisa membantah permintaan Taehyung. Bagaimanapun juga gajinya selama tiga bulan ke depan tergantung pria itu.

"Kita pergi ke satu tempat tapi akan melakukan dua hal itu." Jelas Taehyung.

Jieun hanya mengangguk saja. Selama kurang lebih satu minggu ia mengenal Taehyung, jelas sekali pria itu adalah tipe yang tidak suka membuang-buang waktu.

"Kau masih marah karena aku tidak mau melakukan foto di kantormu?" Tanya Taehyung.

Jieun seolah tersedak ludahnya sendiri. Untuk apa ia marah hanya karena hal sepele seperti itu? Lagipula itu bukan sesuatu hal yang harus membuatnya marah.

"Tidak."

"Tapi kenapa kau seperti sedang tidak bertenaga?"

Jieun tidak tau jika Taehyung cukup peka untuk ukuran seorang pria yang belum pernah berkencan. Mungkin karena pria itu cukup mandiri sehingga ia bisa membaca situasi sekitar, atau yaa entahlah.

"Ya memang kenapa?" Tanya Jieun.

"Nanti fotonya jelek, Ji."

Jieun mengerjap beberapa kali. Selama berhadapan dengan Taehyung, baru kali ini pria itu seolah berujar sangat lembut daripada biasanya.

"Sekarang malah diam." Gumam Taehyung yang masih melirik singkat ke arah Jieun.

Setelahnya Jieun masih diam mematung di tempatnya. Bahkan indera pendengarannya mendadak tidak berfungsi hanya karena satu kalimat yang keluar dari mulut Taehyung.

"Ayo."

Jieun menarik kembali kesadarannya. Mengerjap beberapa kali sebelum dirinya sadar jika sudah sampai di tujuan.

"Ah, iya."

Keduanya kini berjalan berdampingan memasuki sebuah tempat dengan lima lantai. Lantai pertama adalah Lobby, dua lantai selanjutnya adalah toko perhiasan dan dua lantai terakhir adalah studio foto.

"Sudah sewa tempat, pak?" Sambut seorang wanita yang bisa ditebak sebagai resepsionis di bangunan tersebut.

"Sudah, atas nama Kim Taehyung. Akan ke Moon's Jewerly dan Moon Photography setelahnya." Jelas Taehyung.

Wanita itu kembali berkutat pada layar komputer di depannya. Mengetikkan sesuatu dan tak lama sebuah kertas kecil keluar dari sebuah mesin printer.

"Ini pak, silahkan. Bisa langsung ke lantai dua."

Jieun yang sedari tadi hanya mengikuti Taehyung dengan telapak tangannya yang masih genggaman Kim Taehyung sontak begitu terkejut kala melihat desain bangunan ini. Padahal letak bangunan ini tidak begitu jauh dari kantornya. Ah, mungkin karena ini adalah salah satu tempat favorit orang-orang penting di negaranya.

ViUㅡShort StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang